Foto dan Email Lengkap dari Soraya Abdullah Balvas


Soraya Abdullah, mantan artis yang diberitakan menghilang, mengirim email ke redaksi detikcom. Lewat email itu , Soraya membantah menghilang. dan Ia juga menjelaskan hubungannya dengan keluarga tersangka terorisme M Jibril.

Berikut klarifikasi lengkap Aya lewat email soraya.abdullah@ymail.com itu yang diterima detikcom, Senin (7/9/2009):


Segala puji hanya bagi Allah Rabb Alam Semesta, Yang Hanya Pada-Nya Segala Kekuasaan dan Segala Keselamatan seluruh penduduk langit dan bumi, Yang Menguasai Hari Pembalasan, Yang Menghitung Dengan Cepat Segala Apapun Amal yang kita lakukan di dunia ini, dan Yang Tidak Akan Tertidur terhadap hamba-Nya yang terzalimi.

Salam dan Sholawat bagi Baginda yang mulia Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman nanti.

Assalaamu’alaikum manit taba’a al Hudaa amma ba’du..

Sehubungan dengan maraknya pemberitaan kami (Soraya Abdullah Balvas) di media massa tentang fitnah keterlibatan kami dengan sekelompok jaringan teroris (naudzubillah) baik di dalam maupun di luar negeri, dengan ini kami berusaha ingin mengklarifikasi permasalahan tersebut…Bi idznillah…:

1. Kami mengkaji ilmu agama ditempat Ust. Abu Jibriel (Ayahanda Muhammad Jibriel Abdurrahman), semenjak april 2007. Isi materi pengajiannya bersifat umum, seperti fiqh, hadits dan Bahasa Arab, sama dengan pengajian-pengajian (ahlussunnah) umum lainnya. Siapa saja bisa datang bergabung mengaji di sini tanpa terkecuali. Kajian tersebut bersifat rutin semenjak beberapa tahun yang lalu. Ini bisa dilihat dari ibu ibu yang menghadiri pengajian Ust. Abu Jibril baik yang mengenakan penutup wajah (cadar) maupun tidak.

2. Kaitan semenjak itu kami berubah penampilan dengan mengenakan penutup muka (cadar) adalah karena keinginan pribadi kami dalam menjaga kehormatan wanita muslimah terlebih dalam keadaan pergaulan metropolitan yang semakin rusak. Banyak perbuatan tidak senonoh dikarenakan fitnah dari wajah, oleh karenanya bagi kami, wajah adalah sumber fitnah dan awal dari malapetaka.

Dalam komunitas pengajian Ust. Abu Jibril, pada awalnya yang mengenakan penutup muka (cadar) hanyalah kami dan istri ust Abu Jibril (Ummu Jibril), namun atas hidayah-Nya pula akhirnya banyak ibu ibu yang ingin menjaga kehormatannya dan menghindari fitnah dengan turut mengenakan penutup muka. Kesadaran ini bukanlah kewajiban ketika mengikuti pengajian Ust. Abu Jibril. Semoga kebaikan bagi muslimah yang berusaha menjaga kehormatanNya di tengah badai fitnah yang menimpa kaum muslimin saat ini.

Kamipun tetap mendoakan untuk ibu ibu yang baru belajar Islam agar lebih terbuka hatinya, meresapkan ilmunya, dan diaplikasikannya syariah Islam dalam kehidupan sehari hari. Janganlah seperti wanita yang setelah mengikuti pengajian, kembali mengunjungi cafe cafe untuk berdugem. Ataupun taubat hanya pada saat Ramadhan. Naudzubillah…

3. Terkait hubungan kami dengan Arrahmah Media hanyalah sebatas freelance marketing, terlebih kesibukan kami sebagai orangtua yang tidak bisa memberikan waktu yang lebih banyak lagi. Namun Alhamdulillah, sedikit ilmu yang kami dapatkan pada saat kuliah perfilm-an dan pada saat menjadi artis dapat sedikit membantu mengemas produk produk Arrahmah tersebut. Kami sangat menghargai profesionalitas Arrahmah media yang begitu concern memberitakan secara berimbang perjuangan kaum muslimin di sisi dunia lain yang dikemas dengan gaya dokumenter. Sebagai seorang muslim, kami hanya mengamalkan sebuah seruan:

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara QS. Al Hujurat 10. “Dan barangsiapa yang bangun dan tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)”. (HR Hakim dan Al Khatib dari Hudzaifah ra.)

Dari Nu’man ibn Basyir, Rasulullah Saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin yang saling mencintai dan saling menyayangi serta saling mengasihi adalah bagaikan satu tubuh, apabila sebagian anggota tubuh itu sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit. (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana kesedihan sebagai seorang muslim ketika dia dapat bercengkerama dengan suami, berkumpul bersama keluarga dan anak anak, bisa jalan jalan dengan tenang ke mall, makan dengan kenyang di restaurant, tidur dengan nyenyak di atas kasur yang empuk, selimut tebal dengan pendingin ruangan yang sangat sejuk tanpa harus mendengar suara dentuman bom atau desingan peluru, atau ketakutan dari bom fosfor dari kafir penjajah Amerika Serikat, Israel, dan kafir harbi muharriban fi’lan lainnya.

Minimal untaian doa yang kami harapkan dari diterbitkannya film dokumentasi Arrahmah Media ketika di Iraq, dikabarkan bahwa seorang muslimah bernama Fatimah yang diperkosa oleh tentara kafir pendudukan hingga 9 kali dalam sehari. Hingga mengandung dan rusak rahimnya. Demikian pula tangis janda dan anak anak yang kehilangan suami dan ayahnya dari peperangan yang dunia terbisu mendiamkannya.

Adapun fitnah fitnah lain yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, kami serahkan kepada Allah atas segala perhitungannya.

4. Keterkaitan Akhi (saudara) Muhammad Jibriel Abdurrahman dengan pendanaan aksi terorisme Insya ALLAH itu tidak benar. Akhi jibriel hanyalah seorang wartawan yang profesional. Bagi kami penangkapan ini sekedar bermuatan politis dan kepentingan semata, dikarenakan Arrahmah berbeda dengan media lainnya, yang dengan berani menyuarakan perjuangan kaum muslimin secara lebih transparan. Atas nama kebebasan pers pula, hal ini menjadi bias dikalangan media informasi di negeri ini. Seorang wartawan pula, memiliki keinginan kuat menembus sosok sosok yang cukup layak untuk diwawancarai. Seperti wartawan BBC/Al Jazeera yang berhasil mewawancarai Usama bin Ladin. Apakah dengannya kemudian mengkaitkan wartawan tersebut dengan terorisme?

Kedzaliman pun nampak pula dengan perpanjangan masa tahanan Akhi Jibriel hingga 4 bulan tanpa alasan yang layak secara hukum. Dengan berbagai delik pelanggaran hukum yang sering berubah. Stigmatisasi teroris terhadap akhi Muhammad Jibriel Abdurrahman adalah pelanggaran HAM, karena persidangan yang akan memutuskan bersalahpun belum berjalan. Ini merupakan bentuk penghukuman sepihak tanpa keadilan dan lepas dari praduga tak bersalah.

5. Terkait dengan kepergian kami semenjak beberapa waktu silam. Kami informasikan bahwa kepergian kami sekedar untuk menunaikan kewajiban orang tua terhadap pendidikan anaknya untuk memilihkan yang terbaik. Atas dasar rasa cinta kami terhadap ananda terkait kesehatan pergaulan mereka, maka kami telah berpindah semenjak awal Bulan Mei 2009, dan sudah kami konsultasikan kepada keluarga dan rekan-rekan semenjak setahun terakhir. Kekhawatirkan kami terhadap pergaulan yang tidak sehat terhadap anak-anak kami, dan berbagai macam dampak mudharat (buruk) terhadap keduanya. Sebelumnya pula kami berusaha menemui RT/RW setempat, namun berhubung kendala waktu (beliau hanya bisa ditemui pada malam hari saja, sedangkan kami -sebagai seorang muslimah yang berusaha menjaga kehormatan diri- hanya bisa keluar siang) akhirnya kami gagal menemuinya.

Kemudian kami berpamitan kepada salah satu pengurus DKM (Dewan Kesejahteraan Masjid) setempat. Di Jakarta pula, kami sekeluarga merasa jenuh dan kurang berkonsentrasi beribadah. Karena suatu saat nanti, kami akan dimintai pertanggungjawaban atas pendidikan buah hati kami dihadapan Allah kelak.

Alhamdulillah, kini kondisi kami sekeluarga dalam keadaan tenang. Berkonsenterasi untuk mendidik buah hati kami dengan naungan Alquran dalam setiap saat. Menjadikan ananda sebagai anak solih/ sholeha yang terbebas dari lingkungan yang tidak Islami.

6. Kami memohon maaf kepada seluruh rekan rekan wartawan media cetak dan elektronik, atas keterlambatan statement ini. Dikarenakan minimnya media informasi di lingkungan kami saat ini. Demi perkembangan kebaikan anak anak, kami singkirkan radio, tv dan lainnya. Di lingkungan kami pun hanya sekedar CD Player yang hanya kami gunakan untuk melantunkan ayat ayat suci Al Quran. Kami sekadar mengkhawatirkan pula, fitnah ini juga mempengaruhi jiwa anak-anak kami.

Maha Suci Allah yg telah membuat kami tuli dan buta atas segala fitnah, cacian, makian, ghibah dan adu domba media. Di Bulan Suci ini, kami menghimbau untuk menghentikan membuat sesuatu yg menodai amalan ibadah kita.

7. Kami berharap kepada seluruh rekan media cetak maupun elektronik untuk tidak kembali menampilkan foto kami dalam keadaan tidak berhijab (bercadar), hal itu bagi kami merupakan fitnah baik di dunia dan di akhirat. Di dunia kami akan menuntut secara hukum atas penampilan foto tanpa izin kami. Kami tekankan bahwa kami sudah berlepas dari dunia artis yang penuh fitnah dan malapetaka, kami bersyukur menggantinya dengan kehidupan Islam yang menyejukkan dan damai. Sungguh Allah mendengarkan doa hamba yang terdzalimi. Kami berlepas atas apa yang media lakukan, dan segala perhitungan hanyalah milikNya.

Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW telah mengutus Mu’adz ke Yaman dan Beliau berkata kepadanya : “Takutlah kamu akan doa seorang yang terzalimi, karena doa tersebut tidak adah hijab (penghalang) diantara dia dengan Allah”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Terakhir kami ingin menyampaikan pesan kepada:

1. Keluarga besar Ust Abu Jibriel, khususnya Akhi Jibriel yg sedang dalam ujian fitnah ini, semoga ALLAH menuangkan kesabaran dan kekuatan untuk kalian. Semoga ALLAH membalas dengan pahala yg besar dan rahmatNya yg tiada batas.

2. Keluarga besar kami yang pastinya kurang nyaman dengan pemberitaan ini, semoga tabayyun (klarifikasi) ini melegakan kalian. Salam khidmah kami untuk ibunda yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan sepenuh kasih sayang yang tak mampu terbayarkan sampai menjelang akhir hayat pun, maafkan kami dengan semua fitnah yang berhembus ini, ini merupakan ujian kesabaran bagi kita semua, hingga kita kembali di JannahNya bersama. Kami berharap limpahan doa dari mama agar mampu menjadi wanita sholehah sebagai syafa’at mama ketika hari perhitungan kelak… Selalu ada doa yang tertuang di penghujung malam untuk keluarga tercinta.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia berbuat baik pada mereka maka mereka akan menjadi penghalang dari api neraka”.

Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma juga meriwayatkan dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah seorang muslim yg memiliki dua anak perempuan yang telah dewasa lalu dia berbuat baik pada kedua kecuali mereka berdua akan memasukkan ke dalam surga”.

3. Seluruh kru Arrahmah Media, semoga tetap sabar dan istiqomah dalam memberitakan dunia Islam secara transparan di tengah badai ujian ini. Barangkali ujian ini menjadikan Arrahmah Media dapat lebih profesional dari sebelumnya dan senantiasa mengikhlaskan perjuangan ini semata karena ALLAH, sehingga pertolongan itu datang. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH itu dekat.

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).(QS. Al Fath 18).

4. Seluruh sahabat-sahabat yang mencintai dan kami cintai karena ALLAH, yang kerap mengkhawatirkan kami, mendoakan kami dalam setiap rukuk dan sujudnya, jazakumulloh khoiron katsiron untuk tidak sedikit pun mempercayai berita itu. Fitnah ini sudah termaktubkan dalam haditsnya.

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

“Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, di mana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari telah menjadi kafir dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir” (HR. Muslim: Kitabul Iman no. 269)

Mari kita teguhkan pendirian kita dalam perjuangan yang penuh onak dan duri ini, sungguh jannah (surga) itu sudah ada di depan kita. Hingga janji Allah untuk mengembalikan Islam di muka bumi terwujud

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Surat An Nuur (24) ayat 55)

“Urusan (Islam) ini benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang (yakni seluruh dunia), dan Alloh tidak akan menyisakan sebuah rumah pun di muka bumi ini, baik rumah di kota maupun rumah di desa (penduduk nomaden), kecuali Alloh akan memasukkannya ke dalam agama ini, dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengannya Alloh memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Alloh menghinakan kekafiran” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Al Hakim, Ibnu Mandah dan Ibnu Hiban).

Akhirul kalam, kami menyatakan tabayyun (klarifikasi) ini dengan sebenar-benarnya kami tuliskan, sehingga Insya ALLAH dapat dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat (49) : 6)

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. al-Hujurat (49) : 12)

Wassalammua’alaikum manit taba’a al hudaa

Al faqir IlaLLOH..

Soraya Abdullah Balvas
and I’m just a piece of dust..


Sumber: detik.com

Arsip Blog