Inilah Keputusan hari Raya Idul Fitri/1 syawal 1430 H

http://danirohmana.files.wordpress.com/2009/08/1-syawal-1430-h.png?w=500&h=375

Beberapa hari lagi kita harus berpisah dengan Bulan Ramadhan,bulan yang penuh berkah ,rahmat dan ampunan dari Allah swt.

yang tentu saja kita akan memasuki bulan baru yaitu bulan Syawal.yang sekaligus pada tanggal 1 syawal merupakan hari raya ‘Idul fitri .

maka pada kesempatan ini kami InsyaAllah akan menyampaikan tentang berita yang berkaitan erat dengan keputusan ini dan akan berusaha mengupdate tulisan ini hingga pada hari H

sudah jauh-jauh sebelumnya Organisasi Massa,Muhammadiyah dan Persis sudah memutuskan bahwa 1 syawal 1430 bertepatan dengan tanggal 20 september 2009

berikut kutipannya:

Keputusan PP Muhamadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kamis (23/07/2009) melalui Maklumat Nomor : 06/MLM/I.0/E/2009

Selain penetapan 1 Ramadhan, Maklumat tersebut juga memuat penetapan 1 syawwal 1430 H jatuh pada hari Ahad Legi tanggal 20 September 2009

Keputusan PP PERSIS

Surat Edaran bernomor 2015/JJ-C.3/PP/2009 ini juga berisi tentang penentapan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha 1430 H. Keputusan yang dihasilkan ini merujuk kepada Almanak Persis tahun 1430 H sebagai hasil perhitungan dan Rukyat Persis yang isinya sebagai berikut:

1. Awal Ramadhan 1430 H; tanggal 1 Ramadhan 1430 H jatuh pada hari Sabtu, tanggal 22 Agustus 2009 M. · Ijtimak akhir Sya’ban 1430 H, hari Kamis tanggal 20 Agustus 2009 pukul 17.02’40” WIB.· Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhanratu: -1°10’.42,2”, di Jayapura -3°25’53,7” 2. ‘Iedul Fithri 1430 H; tanggal 1 Syawwal 1430 H jatuh pada hari Ahad, tanggal 20 September 2009 M. · Ijtimak akhir Ramadhan 1430 H, hari Sabtu tanggal 19 September 2009 pukul 01.45’.42” WIB. · Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhan Ratu: 5°24’8,3”, di Jayapura 3°28’14,0”

Keputusan PBNU

berdasarkan yang dirilis oleh situs resmi PBNU Kepastian hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal 1430 H masih menunggu hasil rukyatul hilal yang diadakan pada saat Matahari terbenam pada 29 Ramadhan atau 19 November 2009. Hasil rukyatul hilal ini kemudian dilaporkan dalam Sidang Itsbat atau penetapan bersama Departemen Agama.

Data dalam Almanak PBNU yang diterbitkan Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) untuk Markaz Jakarta menunjukkan, posisi hilal atau bulan sabit pada saat diadakan rukyatul hilal sudah mencapai ketinggian 5,38 derajat di atas ufuk.

Berdasarkan kriteria imkanur rukyah atau visibilitas pengamatan, hilal dalam ketinggian itu sudah mungkin untuk dirukyat. Jika dapat dirukyat maka dipastikan sidang itsbat akan menetapkan Ramadhan hanya 29 hari dan 1 Syawal jatuh pada 20 September 2009.

Namun demikian berbagai kemungkinan masih terjadi. Jika hilal tidak terlihat, misalnya karena terhalang awan maka akan dipakai kaidah istikmal atau penyempurnaan bulan Ramadhan menjadi 30 hari sehingga tanggal 1 Syawal akan jatuh pada hari berikutnya, Senin 21 September 2009.

Menurut Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah NU KH Ghazalie Masroeri, pihaknya akan mengkoordinir pelaksanaan rukyatul hilal di sedikitnya 55 titik strategis seluruh Indonesia.

“Ada 99 kader perukyat nasional yang bersertifikat yang tersebar di beberapa titik yukyat, juga para kiai dan ustadz yang biasa melakukan rukyat. Semoga rukyat berjalan lancar,” katanya dihubungi NU Online, Jum’at (11/9).

PWNU Jatim Perkirakan Idul Fitri 20 September

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memperkirakan Idul Fitri 1430 Hijriah akan jatuh pada 20 September. Sedang pemerintah memprediksi pada 21 September.

“Kemungkinan sama itu terjadi karena tinggi hilal berkisar 5-8 derajat dan tergolong imkanur rukyat,” kata koordinator Tim Rukyat PWNU Jatim, Sholeh Hayat, di Surabaya, Senin (14/9).

Namun, katanya, PWNU Jatim akan tetap menurunkan tim rukyatul hilal di 9 lokasi, karena Nabi Muhammad memerintahkan berpuasa dan berbuka dengan rukyatul hilal (melihat hilal atau bulan usia muda sebagai penanda pergantian kalender).

“Idul Fitri tahun ini sangat dimungkinkan bersamaan antara NU, Muhammadiyah, dan pemerintah, karena indikasi ke arah itu cukup kuat sekali,” katanya.

Indikasi kuat itu didukung hisab (perhitungan astronomis) ulama NU, Muhammadiyah, ahli hisab independen yang mencapai imkanur rukyat.

“Imkanur rukyat adalah kesepakatan Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura tentang ketinggian minimal untuk melihat hilal, yakni minimal 2 derajat,” katanya.

Padahal, katanya, hasil hisab tahun ini menunjukkan bahwa ijtimak (pertemuan rembulan dan bumi dalam satu garis untuk menandai awal kalender) terkait akhir Ramadhan terjadi pada hari ke-30 puasa atau 20 September.

“Saat ijtimak itu, tinggi hilal pada hari Sabtu (19 September 2009) setelah ghurub (matahari terbenam) antara 5-8 derajat, sehingga sudah masuk kategori imkanur rukyat,” katanya.

Karena itu, katanya, PWNU Jatim memperkirakan Hari Raya Idul Fitri akan bersamaan waktunya antara NU, Muhammadiyah, dan pemerintah.[nu.or.id]

Keputusan PP Al irsyad

berdasarkan press release Pimpinan pusat Al irsyad-al Islamiyah Ijtima’ pada hari Sabtu, 19 September 2009 pukul 01.40 WIB tingi hilal mar’i pada saat matahari ghurub hari Sabtu 19 September 2009 ialah 6º03’.
Lama hilal di atas ufuk 25 menit Hasil hisab besarnya 0,007985
Jarak azimuth hilal dan azimuth matahari 7º09’44″.
InsyaAllah pada saat itu hilal dapat dirukyat.
Tanggal 1 Syawal 1430 H jatuh pada hari Ahad 20 September 2009

Menag: Lebaran Mungkin 20 September

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriah kemungkinan akan jatuh pada Ahad (20/9). Hal ini berarti lebih cepat satu hari dari penetapan kalender masehi yang selama ini mencantumkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin (21/9).

“Mudah-mudahan sama dengan Muhammdiyah, tanggal 20 (September) lebaran,” kata Menteri Agama, Maftuh Basyuni, di gedung DPR, Jakarta, Senin (21/9).

Namun, menurut Maftuh, penetapan 1 Syawal 1430 Hijriah tetap menunggu hasil sidang Isbat yang akan dilaksanakan ada Sabtu (19/9). Mengapa pemerintah memperkirakan 1 Syawal akan jatuh pada Ahad (20/9)? Maftuh menjawab, pemerintah memperkirakan hilal sudah berada di atas ufuk tiga sampa lima derajat pada tanggal 19 September. “Kecuali ada mendung sehingga hilal tidak terlihat,” kata Maftuh.

Sidang Isbat sendiri, terang Maftuh akan dilaksanakan pada 19 September 2009 pukul 16.30 WIB. Guna melihat hilal, sidang isbat akan menggunakan alat-alat canggih dari observatorium Boscha, LIPI, dan Menkominfo. [republika]

Keputusan Sidang Isbath

untuk mengetahui hasil keputusan sidang Isbath dan menentukan 1 syawal 1430 maka kita harus menunggu hasil sidang Isbath tersebut pada tanggal 19 september 2009

Sumber: http://answering.wordpress.com/2009/09/15/inilah-keputusan-hari-raya-idul-fitri1-syawal-1430-h/

Arsip Blog