mahluk misterius suku loway

.


Makhluk misterius ini pertama kali disinggung dalam buku otobiografi Kriptozolog ternama bernama Dr Ross E Hutchins yang berjudul "Trails to Nature’s Mysteries: The Life of a Working Naturalist" yang diterbitkan tahun 1977. Di dalam buku itu terpampang sebuah foto hitam putih makhluk aneh itu yang diambil oleh kakek Dr Ross sendiri. Didalam buku itu, Dr Ross mengakui bahwa ia tidak dapat menentukan jenis makhluk itu dengan pasti.

Sebelumnya pada tahun 1886, Israel Ammon Hutchins, kakek Dr Ross Hutchins menemukan dan menembak mati seekor anjing aneh yang besar di peternakannya di lembah sungai Madison, sebelah utara Ennis, Montana.


Lalu Israel mengawetkan bangkainya dan kemudian mendonasikannya kepada seorang ahli taksidermis bernama Joseph Sherwood. Sherwood kemudian memasukkan bangkai yang sudah diawetkan ke kotak kaca dan memamerkannya di museum yang dimilikinya di dekat sungai Henry, Idaho. Sherwood menyebut spesimen itu dengan nama "Ringdocus'.

Kisah Ringdocus kemudian terlupakan hingga suatu hari seorang kriptozolog bernama Mark Hall menyinggung penampakan makhluk aneh serupa anjing yang terlihat di Nebraska, Iowa, Illinois dan Alberta. Mr Hall kemudian merujuk kepada foto yang diambil oleh Hutchins untuk mendeskripsikan makhluk itu.

Selain Mark Hall, Loren Coleman adalah kriptozolog lain yang meneliti makhluk ini. Pada tahun 1995, Coleman didatangi oleh seorang suku Indian Ioway bernama Lance Foster. Lance menceritakan kepada Coleman bahwa di kalangan suku Indian Ioway ada makhluk aneh yang menangis seperti manusia ketika dibunuh. Deskripsi Foster mirip dengan seekor Hyena dan spesimen yang dibunuh Hutchins persis seperti deskripsinya.

Shunka Warak'in dalam bahasa Indian Ioway berarti "membawa anjing". Nama ini diberikan karena penduduk suku Ioway sering memergoki Shunka Warak'in mengendap-ngendap di tenda dan kemudian membawa pergi anjing mereka.

Shunka Warak'in dideskripsikan sebagai makhluk berbulu gelap dengan kepala seperti anjing, memiliki bahu yang tinggi dan punggung yang menurun dengan kaki yang pendek dan berdiam di wilayah Montana, Illinois, Nebraska dan Iowa. Deskripsi ini menunjukkan bahwa makhluk ini mungkin merupakan campuran antara serigala dan Hyena.

Beberapa kriptozolog menduga bahwa Shunka Warak'in adalah hyaenodon, anjing purba yang sudah punah. Sedangkan Loren Coleman menduga bahwa makhluk ini adalah makhluk purba Borophagus yang masih bertahan hidup hingga zaman modern.

Yang menariknya adalah adanya kesamaan antara deskripsi Shunka Warak'in dengan El Chupacabra, anjing yang dipercaya suka membunuh ternak dan menghisap habis darahnya.

Klik disini untuk membaca tulisan sebelumnya mengenai El Chupacabra.

Seharusnya, spesimen yang terawetkan dengan luar biasa itu diserahkan kepada para ilmuwan untuk diteliti lebih lanjut, terutama untuk meneliti DNA-nya. Namun beberapa tahun yang lalu, spesimen itu sempat lenyap dari publik. Konon katanya dipindahkan ke sebuah wilayah di Yellowstone.

Setelah membaca kisah tentang makhluk ini pada Oktober 2007, Jack Kirby, cucu Israel Hutchins yang lain memutuskan untuk melacak keberadaan spesimen ini hingga akhirnya ditemukan di Museum of Natural History di Pocatello. Museum ini akhirnya setuju untuk meminjamkan spesimen ini kepada Kirby untuk dipamerkan di Madison Valley History Museum. Akhirnya para peneliti dapat melakukan penelitian lanjutan terhadap spesimen ini.


Penelitian lanjutan ini kemudian memberikan informasi tambahan yang belum pernah diketahui publik. Anjing ini berukuran 122 cm dari ujung moncongnya hingga bokongnya (tidak termasuk ekor). Jarak ujung kepalanya dari tanah adalah 70 cm. Makhluk ini memiliki moncong yang pendek dan bulu yang berwarna gelap.

Mungkin Shunka warak'in memang bukan sekedar makhluk legenda yang ada di dalam dongeng. Pada Desember 2005 hingga November 2006, para penduduk Montana melaporkan adanya serigala aneh yang membunuh ternak-ternak mereka. Saat itu diperkirakan sekitar 120 ternak dibunuh di Garfield County, Montana.

Beberapa kriptozolog menduga mungkin itu adalah perbuatan Shunka Warak'in.

Arsip Blog