Foto Korban Bonek Di Lamongan. Penganiayaan 2 korban bonek berawal dari aksi sweeping warga Lamongan di Stasiun KA Lamongan untuk mencari bonek yang telah melakukan aksi pelemparan di rumah warga, namun saat KA Kertajaya yang dinaiki bonek akan berangkat, dua pelaku sweeping itu ditarik masuk ke dalam kereta, Sabtu (22/1/2011).
Saat sweeping tersebut sejumlah warga sempat mengamankan dan menghajar sejumlah bonek yang berada di dalam kereta. Setelah puas menghajar dan men-sweeping, KA Kertajaya berangkat meninggalkan stasiun Lamongan.
Ketika berangkat itu ada dua orang warga Lamongan yang masih tertinggal di dalam gerbong KA Kertajaya yaitu Gilang dan Teguh Karembo.
Dua warga itu kemudian dihajar beramai-ramai, Gilang dibuang Desa Ploso Wayu Kecamatan Kota, jenazahnya saat ditemukan ada luka tusuk, sementara itu setelah sampai Desa Talun Kecamatan Sukodadi giliran Teguh Karembon (25) juga dibuang dan mengalami luka parah.
Ketika berangkat itu ada dua orang warga Lamongan yang masih tertinggal di dalam gerbong KA Kertajaya yaitu Gilang dan Teguh Karembo.
Dua warga itu kemudian dihajar beramai-ramai, Gilang dibuang Desa Ploso Wayu Kecamatan Kota, jenazahnya saat ditemukan ada luka tusuk, sementara itu setelah sampai Desa Talun Kecamatan Sukodadi giliran Teguh Karembon (25) juga dibuang dan mengalami luka parah.
Satu korban tewas itu bernama Gilang warga Perumda Deket. Sedangkan satu korban kritis yakni Teguh Karembo, warga Lingkungan Dapur lor, kelurahan Sidokumpul, Kecamatan kota.
Menurut Kompol Agung Wahono, menyusul kejadian penganiayaan itu, polisi di Bojonegoro mendapatkan laporan ciri-ciri pelaku penganiayaan. Di Stasiun KA Bojonegoro, puluhan petugas melakukan pengeledahan suporter Bonek yang naik KA Kertajaya.
Operasi yang langsung dipimpin Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo tersebut, berhasil mengamankan 30 supoter Bonek, karena diketahui tidak membawa karcis. Rencananya, suporter Bonek yang naik KA tersebut akan mendukung Persebaya 1927, berlaga di Tangerang.
Operasi yang langsung dipimpin Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo tersebut, berhasil mengamankan 30 supoter Bonek, karena diketahui tidak membawa karcis. Rencananya, suporter Bonek yang naik KA tersebut akan mendukung Persebaya 1927, berlaga di Tangerang.
Sebanyak 30 suporter bonek Persebaya 1927 Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu pukul 03.00 WIB diserahkan ke Kepolisian Resor (Polres) Lamongan setelah terjaring operasi polisi di kereta api (KA) Kertayaya di stasiun setempat.
Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Ali Alarino menyatakan kedua tersangka tersebut berinisial AM dan IW, warga Surabaya. Sedangkan, 29 Bonek lainnya masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh petugas.
"Kami terus melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi lainnya. Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah jika mereka ikut aksi penganiyaan menyebabkan satu orang tewas," kata Ali, Minggu (23/01/2011).
"Kami terus melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi lainnya. Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah jika mereka ikut aksi penganiyaan menyebabkan satu orang tewas," kata Ali, Minggu (23/01/2011).