Daun bawang memiliki aroma yang sama dengan bawang-bawangan. Ujung akarnya bulat panjang dan bagian ujungnya meruncing. Warna batang bagian bawahnya putih dan daunnya berwarna hijau tua. Daun yang masih muda dan batang semu yang berwarna putih itulah yang bisa dikonsumsi.
Tanaman yang memiliki nama latin Allium Fistulosum ini memiliki aroma dan rasa yang enak, juga mengandung senyawa aktif sebagai antibiotik. Zat ini dapat merangsang pertumbuhan sel tubuh, dan kaya akan vitamin A dan C, K, kalsium, protein, lemak, karbohidrat, dan serat.
Daun bawang mulai tumbuh di perkebunan Cina sekitar 5.000 tahun yang lalu. Dengan kandungan nutrisinya yang baik, makan daun bawang bisa membantu menurunkan tingkat gula darah, membantu mengatasi masalah pencernaan, meredakan batuk dan flu, peradangan, serta meningkatkan sirkulasi darah.
Sayuran ini selain harganya relatif murah juga mudah sekali busuk. Jika membeli dalam jumlah banyak, bersihkan daun bawang, biarkan akar serabutnya lekat lalu bungkus dengan plastik atau kertas. Simpan dalam lemari es. Daun bawang bisa tahan hingga seminggu.
Untuk tetap mendapatkan aroma harumnya, potong atau iris daun bawang segar dan taburkan segera pada makanan. Sedangkan, untuk mengatasi gangguan perut. Rebus potongan daun bawang dengan dua gelas air selama 15 menit. Didihkan hingga tersisa satu gelas. Saring, lalu minum. Menghirup uap air rebusan tersebut juga baik untuk mereka yang terkena flu.