WISATA SEJARAH bisa jadi alternatif liburan lho...!!!


Rutinitas dan pekerjaan yang monoton seringkali menimbulkan kejenuhan dan itu merupakan hal yang manusiawi. Kejenuhan yang dibiarkan mengendap dapat merusak kualitas kerja serta mengganggu secara psikologis. Minggu demi minggu berlalu, dan setiap hari berkutat dengan rutinitas yang itu-itu saja. Untuk meredakan rasa jenuh, manfaatkan setiap hari Sabtu-Minggu untuk benar-benar menikmati liburan. Tak perlu pergi ke tempat pariwisata yang mahal dan jauh. Tidak harus hura-hura menghabiskan banyak uang di pusat perbelanjaan dan mengidap hedonisme. Pariwisata bisa juga digunakan untuk belajar menambah pengetahuan dan informasi yang tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan sebagai manusia dan lingkungan hidup disekitar manusia.


“Mari kita ajak keluarga dan pelajar untuk mengunjungi museum. Museum tempat yang baik untuk mempelajari berbagai kearifan masa lalu, yang dapat menjadi inspirasi masa kini dan akan datang.” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Gedung Arca di Museum Nasional, Jakarta ("PR", 21/6).



Ajakan itu didasari kenyataan bahwa dewasa ini, museum belum mampu menarik pengunjung terutama kalangan masyarakat luas.

Di kalangan masyarakat, terdapat anggapan keliru bahwa museum khusus untuk pelajar atau kepentingan penelitian semata. Mungkin hal itulah yang membuat masyarakat enggan ke museum. Pada akhirnya museum hampir tak pernah menjadi daftar tujuan liburan, apalagi menjadikannya suatu kebutuhan.
Sebenarnya, museum cukup terbuka untuk pengunjung, dan kini bisa dijadikan tujuan wisata alternatif keluarga sekaligus menimba pengetahuan tentang peradaban masa lampau. Museum bukan lagi sekadar "gudang" benda-benda bersejarah yang terkesan kaku dan serius, melainkan wahana transformasi nilai-nilai warisan budaya bangsa antargenerasi. Hal itu sangat penting dalam menjaga warisan budaya bangsa dari derasnya pengaruh negatif budaya asing.


Dengan adanya museum, pelajaran sejarah di sekolah tidak lagi bersifat abstrak atau fantasi belaka. Peninggalan berupa prasasti, arca, candi, kakimpoi, maupun benda masa lampau lainnya sebagai koleksi museum merefleksikan perjalanan sejarah peradaban umat manusia serta bukti tingginya karya dan kreasi bangsa yang sudah disegani sejak tempo dulu. Bila dicermati, biaya kunjungan ke museum tidaklah besar, bahkan beberapa museum tidak mengenakan tiket masuk. Untuk mengisi pekan-pekan liburan akhir tahun pelajaran, guru bisa memberikan pilihan alternatif wisata museum. Atau kalaupun tidak, orang tua bisa mengajak anaknya menikmati wisata sejarah pada saat liburan ini.


Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, dan berziarah. Banyak daerah sebenarnya memiliki potensi pemasukan dari sektor pariwisata. Untuk itu perlu dikembangkan jenis-jenis pariwisata sesuai kondisi suatu daerah.


Wisata Sejarah ke Museum dapat menjadi alternative hiburan hemat bersama keluarga namun penuh dengan edukasi yang sangat bermanfaat. Banyak informasi dan pengetahuan yang bisa didapat yang jauh lebih berharga dibandingkan sekedar barang-barang branded. Investasi ilmu seperti ini berguna sepanjang masa tidak akan ada habis jaman, kadaluarsa, dan masa berlakunya. Tidak ternilai dengan rupiah yang bisa habis seketika saat berada di mall.



Museum memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan manusia dan sejarah yang bisa menjadi sumber informasi bagi generasi penerus bangsa. Keberadaan museum lebih dari sekedar tempat penyimpanan benda-benda berharga di jaman lampau.



Lebih dari itu menurut Statues International Council Of Musium (ICOM) dalam (Sumiati:3) museum adalah : suatu lembaga permanen yang melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya terbuka untuk umum, tidak bertujuan mencari keuntungan, yang mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan, dan mengkomunikasikan benda-benda pembuktian material manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi.


Kini museum tidak cuma memamerkan koleksi-koleksi yang tersimpan rapi dalam kaca. Pengelola museum dituntut untuk inovatif dalam menyediakan sarana dan prasarana sehingga informasi bisa didapat secara maksimal. Tapi disisi lain, pusat-pusat pertokoan mewah telah menjadi pengetahuan di luar kepala orang pada umumnya. Bukan tidak mungkin pula sebagian besar sudah pernah mengunjungi tempat-tempat itu. Orang sekarang kiranya lebih hafal dan kenal apa dan di mana, serta barang apa saja yang ada di mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan ketimbang pengetahuan mereka tentang museum-museum di kotanya. Nama-nama bioskop atau kafe lebih dihafal daripada nama-nama museum. Kalau asumsi itu benar, eksistensi museum terancam menjadi tempat yang tidak memiliki daya tarik lagi sebagai tempat yang tidak lagi dipandang penting untuk dikunjungi. Museum sebagai tempat penyimpanan benda-benda penting dan bersejarah kalah bersaing dengan mal-mal yang memajang benda-benda keseharian yang mewah dan mahal.



JADI, AGAN DAN SISTA SEMUA.. KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI YANG AKAN MELESTARIKAN SEJARAH BANGSA...







sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13662673

Arsip Blog