Celingak Celinguk Warna Pinguin [Part 1]

Selamat Sore Sahabat DJ Site Semua,



Akhirnya bisa kembali ketemu tuts-tuts Keyboard untuk posting hhe… Maaf banget nie saya baru bisa kembali Blogging, bukannya saya gak mau Blogging, Cuma jujur aja kemaren saya lumayan terhambat saya tempat dan waktu. Nha Lho, bukannya kemaren libur kang? Siapa juga yang bilang kemaren gak libur hhe… samaan koQ kita hhe, saya juga libur koQ kemaren, Cuma klo biasanya kan saya bisa bebas Blogging paginya dan berangkat Maen Skate sianknya, tapi berhubung kemaren dari pagi sampe sore saya ikut seminar dan malemnya saya malah nonton “The Resident Evil Afterlife: 3D”(mumpung premiere gtu wkwk), jadi sampe rumah jujur saya udah capek banget dan langsung tidur… Tapi tenang aja, ada banyak info yang akan saya bagikan untuk anda, dan berhubung saya bukan Guru Silat yang klo ngasih jurus selalu dikurangin biar si murid gak bisa ikutan maju, jadi saya akan bagi postingan tentang seminar ini ke dalam beberapa Part(maksud saya biar anda ikutan tau info lengkapnya)…



Sebelum mulai, seperti biasa kita bersulang dulu………..Cheerrrrss….. (Glek..glek..glek…)…



Okeh langsung aja ya. Jadi, kemaren seminar yang saya ikuti judulnya “Celingak Celinguk Warna Pinguin”. Nha Lho, koQ dinamain gtu? Mungkin untuk kata-kata penguin sebagian dari anda udah tau klo yang saya maksud disini adalah Linux, tapi celingak-celinguk warnanya maksudnya apa tuh kang? Jadi gini, klo biasanya kan seminar-seminar Linux tuh yang dating pasti kalangan Hacker Dan Programmer(Kebiasaan gtu klo saya ikutan Seminar Linux) yang bisa dibilang para Developer dari distro-distro-nya yang ngembangin Source Kodenya biar tambah sempurna. Cuma kemaren, kebetulan yang dateng buka kalangan hacker Dan Programmer, tapi justru Kalangan Graphic Designer Dan Animator Indonesia. Pokoknya lengkap lah hhe… Wew, Nha terus apa hubungannya Graphic Designer sama Linux? Jelas ada, sekedar untuk anda tau aja, mulai beberapa tahun lalu, perlahan-lahan Orang-orang gak jelas yang Ng’gambar untuk hidup kaya saya ini udah mulai beralih dari Software license ke Open Source, emank gak bisa langsung migrasi 100% sih, tapi paling nggak klo dulu Mac OS masih jadi andalan No.1, sekarang banyak yang udah mulai berlih ke Windows sebagai langkah awal untuk selanjutnya menggunakan Linux. Alasan utamanya, selain karena dari segi anggaran linux terbilang lebih murah, juga karena dukungan untuk Pengembalian paham sesat Bill Gates kearah Open Source yang murni, maksudnya? Ntar aja ya saya jelasin di Part 2 … sekarang saya mau ng’bahas tentang Linux Dan Pemerintahan Dulu…



Nah, karena diseminar ini pembicaranya ada 5 orang haha, jadi di Part 1 ini saya akan kembali menceritakan ulang kepada anda tentang Linux dan Pemerintahan. Dan disini pembicaranya adalah Bapak Agus SetiadiKementrian RISTEK RI (maaf gak saya sebutin Gelarnya, pokoknya Pak Agus udah Prof. lah hhe..). Biarpun yang hadir kalangan Graphic Designer Dan Animator, tetep aja intinya masih Linux hhe.. jadi pembukannya pun masih seputar Linux. Nha terus apa hubungannya Linux sama Pemerintahan? Jelas ada, karena menurut Pak Agus, pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan baru agar Departemen-departemen Negara Bermigrasi ke Open Source sepert Linux. Alasannya jelas adalah untuk menghemat anggaran Negara, bayangkan apa yang terjadi jika Notebook+OS Windows 7 yang rata-rata seharga 4 Juta bisa dipangkas dengan membeli Notebook kosong untuk Di Install Linux yang hanya seharga 2 Juta, tentunya kita tidak perlu mengeluarkan anggaran terlalu besar hanya untuk membeli Notebook dengan OS berlisensi yang ujung-ujungnya Cuma akan digunakan untuk mengetik naskah atau sekedar OL Internet(Maksud saya yang dipake Cuma Office sama Internet doank). Oiya, selain ditunjukkan kepada Departemen-departemen Negara, kebijakan tersebut juga ditujukkan kepada para pengusaha Warnet dan setiap Individu. Kebijakan ini dibuat bukan untuk memaksa orang menggunakan Linux, namun untuk membuat setiap individu sadar bahwa Lisence adalah hal yang Vital. Gampangnya gini, klo anda gak mampu beli Software Asli ya jangan pake Bajakan… Terus pake apa? Ya Open Source lah hhe…. dari



Dan apaka gerakan ini berhasil? Sampai hari ini terhitung 30% Departemen Negara sudah menggunakan Open Source Linux sebagai OS-nya atau sekitar 100 Departemen dari jumlah keseluruhan yaitu, 700 Departemen. Dan sampe hari ini, Nangroe Aceh Darusalam telah menjadi Provinsi Bebas Windows, mulai dari kalangan DPD hingga kelurahan Dan kecamatan. Dan semoga hal ini bisa terus dipertahankan, maklum lah kebiasaan buruk di Indonesia klo Pejabatnya ganti kan kebijakannya ikutan ganti, bener gak? Saya ambil contoh kebijakan tentang Pendidikan, tiap mentri ganti pasti kurikulum ganti.. Iya kan? Hhe.. itulah yang bikin Negara kita susah untuk berkembang, lha orang kebijakan yang udah dikembangin langsung di daur ulang klo pergantian Jabatan haha…



Dan kata Pak Agus, Pak BeYe pernah ikutan meninjau kebijakan ini dan berharap ini bisa terus dikembangkan. Lalu kenapa masih banyak orang yang enggan beralih dari Wndows?



Untuk orang-orang di departemen Pemerintahan alasan utamanya karena mereka gak mau kehilangan proyek-proyek mereka, maksudnya? Ya kita sama-sama tau lah klo apapun bisa jadi ladang uang anggota-anggota Dewan hhe.. termasuk untuk komisi penyelenggaraan Inventaris seperti Notebook ini. Tapi sampai sekarang mereka masih terus berlindung pada alasan Gak Terbiasa dan Gak Ngerti pake Linux, klasik ya… Anggota DPR kan rata-rata Gelarnya Doktor ‘N Magister masa iya gak ngerti….



Selanjutnya, untuk para pengusaha Warnet. Alasan utamanya masih untuk bertahan hidup, maksudnya? Ya iya, sekarang kan handphone rata-rata udah bisa buat Internetan, jadi banyak orang yang pergi ke Warnet rata-rata Cuma untuk maen Game Online dan bukan Browsing. Jadi, klo pengusaha Warnet pake Linux, otomatis mereka bisa tau-tau bangkrut soalnya game online kan gak support di Linux hhe… Tapi bukan berarti gak ada Warnet yang pake Linux, sampai saat ini, terhitung sekitar 400 Warnet di Seluruh Indonesia sudah menggunakan Linux dan bebas dari Windows. Dan satu lagi, untuk anda yang masih sering maen Ragnarok, klo anda sayang sama Negara anda, lebih baik anda tinggalkan dan Jual ID-nya ke orang lain, kenapa? Karena dengan ikut maen Ragnarok anda telah ikut memberikan Devisa Negara untuk Singapore.. Maksudnya? Yupz, biarpun anda Cuma bayar sekitar 4000/jam untuk maen Ragnarok, Cuma untuk bayar jaringannya ke Singapore, Indonesia cukup menguras Anggarannya… Jadi, klo anda berhenti maen Ragnarok secara otomatis anda ikut membantu Pengembangan Indonesia.



Terus level terkahir, ya yang kaya saya dan anda ini hhe.. Jujur aja klo saya tetep karena dukungannya yang masih terbilang kurang, tapi saya udah berlaih ke Linux koQ hhe … Untuk Photoshop jujur saya udah gak menggunakannya dan udah beralih ke GIMP yang Open Source, karena semua fiturnya sama dan Project di GIMP tetep bisa dibuka di Photoshop tanpa ada kesenjangan Warna… Tapi untuk yang berbasis Vektor, saya masih belum bisa beralih dari CorelDraw atau Illustrator karena Open Source kaya InkScape punya kesenjangan warna yang parah klo dibuka di CorelDraw. Jadi sama aja 2 kali kerja, selain itu, InkScape pun gak bisa dipake untuk mencetak jadi saya jamin ga ada satupun Digital Printing atau Percetakan yang mau Menggunakan InkScape untuk saat ini(gak tau nantinya), Dan yang paling parah, saya Cuma bisa melakukan Ekspor ke Format .PNG untuk ng’rubah ke Bitmap. Jadi, klo mau ke JPEG, TIFF, atau lainnya ya mesti buka GIMP dulu atau pake Converter… Tapi klo untuk Urusan Animasi, Open Source tetep No.1 Kenapa?Terus gimana dengan anda? Apa yang membuat anda belum bisa beralih ke Open Source? Silahkan Dijawab Sendiri … Penjelasannya nyusul Di Part Selanjutnya hhe…



Terakhir, saya mau ngutip cerita Pak Agus tentang Anggota DPD dari Papua yang datang menemui beliau. Jadi gini, karena di Papua, instansi pemerintahan udah pake Perangkat Komputer semua, nah si Anggota DPD ini ngelapor ke Pak Agus, klo mereka udah pake perangkat Komputer dengan spek terbaru… Keren kan hhe… terus anda tau gak apa yang dibilang sama Anggota DPD dari Papua ini? Dia bilang gini, “Pak Sekarang kami sudah menggunakan Komputer Dan Laptop Pentium 7” … GUBRAK!!! Mana ada spek PC Pentium 7 hha… kemungkinan yang dimaksud klo bukan OS-nya Windows 7 ya, Versinya i-7 hhe…itu dia salah satu contoh pembuangan anggaran yang dilakukan Pemerintah, gimana Gak nggota dewan yang dikasih PC aja gak ngerti, ngapain mesti di beliin Spek yang bagus? Paling-paling Cuma buat Ngetik hhe dan saya rasa Core 2 Duo aja udah cukup mewah wkwkwkwk….



Ya itulah Indonesia, saya harap kebijakan Open Source yang dilakukan Pemerintah ini bisa terus disosialisasikan ke seluruh pelosok Indonesia… Jadi, klo ada yang OS-nya masih bajakan bisa segera beralih ke versi Original dan klo Anggaran untuk beli yang Original emank gak ada, ya diharapkan mereka segera beralih ke Open Source… Btw, OS anda Original gak Nie? Hhe…



Buat Sahabat DJ Site Semua, Happy Blogging ‘N Happy Sunday…….





Arsip Blog