7 Keajaiban Dunia Massa Lampau



Tujuh Keajaiban Dunia jaman kuno mengacu pada konstruksi dan bangunan yang mengagumkan pada jaman itu, yang disusun oleh banyak penulis dan sejarawan Yunani kuno dengan tujuan sebagai bahan panduan bagi para turis di masa sekitar abad 1 dan 2 SM. Yang paling menonjol dari banyak versi tersebut adalah versi yang ditulis oleh sejarawan yang bernama Antipater dari Sidon dan penelitian yang dilakukan oleh Philon yang berasal dari Byzantium, yang akhirnya sependapat dengan daftar yang telah disusun oleh Antipater. Selama Berabad-abad lalu, daftar2 ini begitu banyak beredar di jaman Yunani Kuno, tapi dari banyak yang beredar tersebut mempunyai kesamaan yaitu hanya terdiri dari 7 item saja. Dari kebanyakan daftar yang disusun tersebut, hanya piramida besar Giza saja yang masih utuh berdiri sampai masa abad modern ini.

Banyaknya penaklukan yang dilakukan oleh Yunani pada abad 4 SM membuat banyak petualang Yunani mendapatkan akses yang mudah dalam melakukan perjalanan2 menuju daerah taklukan seperti Mesir, Persia dan Babilonia. Terpikat dan terkesan dengan pemandangan serta tempat yang mereka kunjungi, mereka mulai membuat catatan2 untuk menggambarkan bagaimana keadaan daerah yang mereka datangi. Pada masa itu, catatan2 yang ada memang tidak menyebutkan tempat2 itu sebagai suatu 'keajaiban' tapi mereka menyebutnya dengan sebutan 'Theamata' yang berarti 'hal yang harus dilihat'. Kata 'keajaiban' baru digunakan pada era Yunani modern dengan sebutan 'Thaumata'.

Seperti yang sudah tertulis di awal, dari banyak catatan yang ada mengenai hal ini, ada satu versi menonjol yang ditulis oleh Antipater dari Sidon. Seperti yang terdapat dalam Greek Anthology, di mana dia menulis tentang 7 tempat yang mengagumkan seperti patung Zeus di Olimpia, taman gantung di Babilonia, piramid besar yang seperti gunung di Mesir, kolosus besar berupa patung Helios di Rhodes, 'lampu penerang' raksasa di Alexandria, kuburan besar di Halicarnassus dan yang paling banyak dia sebut adalah tempat di Ephesus di mana terdapat kuil Arthemis. Naskah lain mengenai 7 tempat ini ditulis pula oleh seorang ahli matematika yang bernama Philon dari Byzantium pada abad 2 SM. Jauh sebelum itu sebenarnya sejarawan Yunani Kuno yang bernama Herodotus sudah pernah menuliskan mengenai ini pada sekitar abad 3 SM.

Penggunaan angka 7 diperkirakan karena angka tersebut adalah angka keramat yang bersifat magis pada kebudayaan Yunani Kuno. Secara geografis, penentuan bangunan2 ini berada pada wilayah2 taklukan dari Yunani yang meliputi kawasan Mediterania dan Timur Tengah. Sehingga tempat atau obyek diluar itu tidak dicatat karena sudah bukan merupakan wilayah kekuasaan Yunani kuno.

5 dari 7 obyek itu, selain Piramid Giza dan Taman gantung Babilonia, menggambarkan bagaimana keagungan bangsa helenia dan kebudayaan Helenistik.


===============================================

Piramida Agung Giza


Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. Piramida ini kadang-kadang disebut sebagai Piramida Khufu. Hemon, atau Hemiunu, dipercaya sebagai Arsitek dari Piramida Agung ini.

Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida 'satelit' yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza.

Beberapa ratus meter di Barat daya Piramida Agung terdapat sebuah piramida yang sedikit lebih kecil, Piramida Khafre, salah satu penerus Khufu yang juga dianggap sebagai pembangun Sphinx Agung, dan beberapa meter lebih jauh ke barat daya adalah Piramida Menkaure, penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.

Diperkirakan sekitar 20.000 - 30.000 pekerja membangunnya dalam kurun waktu 80 tahun. Sampai sekarang struktur raksasa yang luar biasa ini belum bisa ditiru oleh teknologi modern. Piramida Khufu dibuat dengan struktur berupa empat sisi triangular dan dasar segiempat sama sisi. Luasnya meliputi wilayah sekitar 0,5 km2. Tingginya sekitar 148 meter. Namun karena erosi, maka piramida itu kini hanya memiliki tinggi 137 meter yang tediri dari 203 undakan. Panjang masing-masing sisi dasarnya adalah 230 meter. Sudutnya adalah pada 51 derajat, 51 menit dan 14,3 detik. Ia juga memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia selama 3.800 tahun.

Jumlah batu yang digunakan untuk membangun piramida ini berjumlah sekitar 2,5 juta blok batu. Masing-masing seberat 2 ton hingga 70 ton dan berat total piramida ini diperkirakan sekitar 6,5 juta ton. Ini membuat piramida ini menjadi struktur bangunan terberat di dunia. Ini juga berarti Arsitek piramida tersebut memiliki pengetahuan mengenai geologi untuk menentukan lokasi pembangunan yang kuat menahan Beban seberat itu.

kebanyakan jenis batu yang digunakan untuk membangunnya adalah batu kapur kuning. Namun untuk beberapa interior, ia menggunakan batu granit yang keras. Luar biasanya, batu yang ada di puncak piramida dan di dasar piramida memiliki jenis sama dan diperkirakan berasal dari pertambangan batu yang sama. Batu-batu ini dipotong dengan presisi yang luar biasa sehingga ketika ditumpuk, sekeping kartu atm tidak bisa menembus celahnya.

Ada hal-hal yang menarik ditemukan di Piramida ini. Pertama, Piramida khufu ternyata memiliki kesejajaran dengan empat arah mata angin pada kompas. Ini artinya empat sisinya menghadap ke arah utara, timur, selatan dan barat. Ketidaksesuaian dengan utara hanya sekitar 1/12 derajat. Yang mengejutkan tentu saja, mereka membuat struktur dengan karakteristik ini tanpa kompas yang pertama kali ditemukan sekitar tahun 1500 Masehi. Ini menunjukkan bahwa para arsitek Mesir telah memiliki pengetahuan memadai mengenai arah angin.

Selain itu, Max Toth dalam bukunya mengenai piramida mengatakan bahwa piramida khufu mewakili hukum-hukum universal yang diekspresikan secara geometri. Hal ini kelihatannya sukar untuk disangkal. Contohnya adalah pada karakteristik-karakteristik ini :
  • Perimeter Piramida, yaitu jarak antara empat sisi di dasarnya ternyata memiliki korelasi dengan lingkaran bumi.
  • Jumlah hari dalam 100 tahun adalah 36.524 hari. Ini sesuai dengan total inci pada perimeter Piramida.
  • Rasio antara tinggi piramida dengan perimeter dasarnya adalah persis 3,14 atau kita kenal juga dengan sebutan Phi.
Selain karakteristik geometri, karakteristik yang luar biasa lainnya adalah Temperatur didalam Piramida yang berada pada kondisi tetap, yaitu 68 derajat fahrenheit, sama persis dengan temperatur internal bumi.


================================================== ===

Taman Gantung Babilonia


Taman Gantung Babilonia (dikenal pula sebagai Taman Tergantung Semiramis) dan tembok-tembok Babylon adalah salah satu di antara Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang terletak di Al-Hillah, 50 kilometer selatan Baghdad, Irak di sebelah tebing timur Sungai Euphrates. Taman Tergantung sebenarnya tidaklah betul-betul 'tergantung' seperti terikat dengan tali. Namanya berasal dari terjemahan kata Yunani Kremastos atau kata Latin pensilis, yang bermaksud bukan hanya 'tergantung' tetapi 'anjung' seperti terletak di atas berandah atau suatu teras.

Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang merindukan rumahnya, Amyitis. Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.

Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya Arsitektur yang dilengkapi taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herodotus, seorang penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), telah memerintahkan untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.

Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia, yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung.

Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia. Diodorus Siculus, sejarawan Yunani pada masa itu, menggambarkan hebatnya Taman Gantung bagi Amyitis. Menurut Diodorus, lebar taman itu 400 kaki (sekitar 130 meter), panjangnya 400 kaki, sedangkan tingginya lebih dari 80 kaki (sekitar 26 meter). Padahal, tembok Kota Babilon, menurut Herodotus, 320 kaki (sekitar 106 meter).


===============================================

Kuil Artemis di Efesus


Tugu pemujaan pertama bagi Artemis dibangun sekitar tahun 800 sebelum Masehi di daerah rawa sungai dekat Efesus. Kuil pertama bagi dewi kesuburan, alam dan perburuan, Artemis (disebut Diana oleh orang Romawi) terdiri dari sebagian batu keramat, kemungkinan meteorit. Kuil tersebut dihancurkan dan dibangun lagi beberapa kali sampai pada tahun 550 sebelum Masehi, seorang raja dari Lydia, Croesus menguasai Efesus dan beberapa kota Yunani di Asia Kecil. Pada penyerangan itu, kuil tersebut hancur.

Croesus membuktikan dirinya bijaksana dengan membiayai pembangunan kembali kuil tersebut. Ada beberapa versi yang menyatakan siapa sebenarnya arsitek perancang kuil tersebut. Satu sumber mengatakan arsitek kuil ini adalah Theodorus, yang lain mengatakan Chersiphron.

Kuil ini panjangnya 300 kaki (100 m) dan lebarnya 150 kaki (50 m) dengan luas 4 kali dari luas kuil sebelumnya. Sampai tahun 356 sebelum Masehi kuil ini menjadi kebanggaan Efesus. Di tahun tersebut, seorang pemuda Efesus bernama Herostratus membakar habis kuil karena ingin mencatatkan namanya di sejarah. Penduduk Efesus yang berang mengeluarkan dekrit agar siapapun yang menyebut nama Herostratus akan dihukum mati. (Hampir pasti bahwa hukuman bagi Herostratus lebih berat daripada 'sekedar' hukuman mati. Dipanggang, mungkin?)

Tidak lama kemudian, masih di lokasi rawa-rawa yang sama, penduduk Efesus kembali mengupayakan pembangunan kuil yang akan menjadi kuil terakhir yang pernah berdiri di Efesus. Arsitek kuil Artemis terakhir sekaligus terbesar ini adalah Scopas dari Paros. Fondasinya dibuat dari arang berlapis bulu domba yang membentang sepanjang 430 kaki (130 m) dan selebar 260 kaki (80 m). Kuil ini dibuat sepenuhnya dengan bahan dasar marmer. Sebanyak 127 pilar dibangun tegak lurus atas fondasinya dan 36 diantaranya dihiasi ukiran figur-figur dewa dan menjadi rumah bagi karya seni besar seperti empat patung perunggu wanita Amazon. Pliny, sejarawan Romawi mengatakan kuil ini dibangun selama 120 tahun tetapi para ahli menduga mungkin hanya separuhnya. Konon, Alexander Agung juga ikut membiayai pembangunan kuil tersebut.

Tahun 262 adalah tahun terakhir seseorang dapat melihat kuil ini secara utuh karena tahun itu orang-orang Gothik datang dan menghancurkannya. Penduduk Efesus bersumpah akan membangunnya kembali, tetapi pada awal abad keempat sebagian penduduknya telah menjadi Kristen dan mulai melupakannya. Akhirnya tahun 401, St. John Chrysostom meruntuhkan sisa-sisa kuil yang masih berdiri.


=================================================

Mercusuar Iskandariyah


Mercusuar Iskandariah atau Pharos Alexandria adalah sebuah mercusuar yang dibangun pada abad ke-3 SM di pulau Pharos berdekatan dengan kota Iskandariah kuno, Mesir Kuno. Ketinggiannya diperkirakan melebihi 115 meter dan merupakan antara struktur tertinggi ciptaan manusia selama beratus-ratus tahun. Kawasan pesisiran pantai merupakan tanah rata dan kurang sesuai sebagai pelabuhan kerana tidak mempunyai panduan untuk pedagang dan pelayar. Oleh karena itu, sebuah mercusuar yang dilengkapi dengan api dan cermin pantulan akhirnya dibangun.

Bangunan mercusuar dirancang oleh Sostratus dari Snidus atas petunjuk Satrap (gubenur) Ptolemeus I, seorang panglima Alexander Agung. Selepas Alexander meninggal dunia, Ptolemeus mengangkat diri menjadi raja baru dan mengarahkan pembangunan mercusuar. Bangunan ini disiapkan semasa pemerintahan anaknya, Ptolemeus II Philadelphus.

Menurut legenda, Sostratus dihalangi oleh Ptolemeus meletakkan namanya di bangunan. Namun, Sostratus akhirnya mengukir namanya di tapak bangunan ini. Sostratus adalah anak Dexiphanes dari Cnidia yang membaktikan bangunan ini kepada dewa-dewa, bagi pihak pelayar dan penjelajah.

Cerita-cerita dongeng menyatakan,cahaya dari mercusuar dapat dilihat dari jarak sejauh 56 km. Bangunan ini dibangun mengunakan batu berwarna muda dan mempunyai tiga bagian: bagian bawah berbentuk segi empat, bagian tengah berbentuk delapan sisi dan bagian atas berbentuk bulat. Dinding bangunan ini mampu menahan ombak air laut tetapi tidak bisa menahan gempa bumi pada tahun 1303 dan 1323 yang telah meruntuhkan bangunan agung ini.

================================================== ===

Patung Zeus di Olimpia


Zeus adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani. Dalam sebuah Theogonia atau puisi yang ditulis puluhan abad lalu oleh seorang penyair bernama Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus adalah ayah dari dewa-dewa yang ada pada cerita mitologi Yunani. Puisi karya Hesiodos inilah yang kemudian dipercaya menjadi dasar cerita mitologi Yunani kuno. Cerita mengenai keberadaan Zeus lantas menginspirasi seorang ahli pembuat patung untuk memahat gading dengan bentuk tubuh dan wajah sesuai dengan Zeus. Patung ini dibuat oleh skulptor terkenal, Phidias (abad ke-5 SM) kira-kira tahun 432 SM di Olympia, Yunani.

Selesai dibuat, patung Zeus lantas diletakkan di sebuah kota yang ada di Yunani, Olympia. Dalam puisi Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus adalah putra dari Kronos dan Rea. Zeus lahir di tengah pertempuran yang terjadi akibat ulah ayahnya, Kronos. Bayi Zeus yang masih dalam keadaan suci lantas diselamatkan oleh dewa-dewa yang ada di Kreta. Oleh dewa-dewa di Kreta, bayi Zeus kemudian diserahkan kepada bidadari dan perihutan.

Bayi Zeus yang lucu membuat para perawatnya sangat menyanyanginya. Ia adalah Amaltea, seekor kambing suci. Suatu hari, ketika Zeus tengah asik bermain dengan Amaltea, tanpa sengaja ia mematahkan tanduk Amaltea. Untuk menghiburnya, Zeus berjanji bahwa tanduk Amaltea yang patah akan berubah menjadi tanduk yang penuh keajaiban dan kelimpahan. Hal itu benar terjadi, setiap Amaltea mengayunkan tanduknya, ia menghasilkan berbagai macam buah dengan rasa yang sangat manis.

Zeus tumbuh di dalam hutan. Jauh dari pengaruh dan didikan kedua orang tuanya. Cerita kejahatan yang dilakukan ayahnya, Kronos, perlahan membuat Zeus membenci ayah kandungnya sendiri. Ia kemudian menyusun rencana untuk menurunkan Kronos dari tahta. Zeus bersama para saudaranya bersatu melawan Kronos yang jahat. Perang melawan Kronos berlangsung lama dan mencekam.

Akhirnya, peperangan tersebut berakhir dengan kemenangan di pihak Zeus dan kerabat-kerabatnya. Zeus pun mendirikan sebuah kerajaan baru di Gunung Olympus bersama istrinya, Hera. Dalam kepemimpinannya, Zeus membagi dunia menjadi tiga kepemimpinan. Ia memerintahkan Poseidon untuk menjadi dewa laut, Hades untuk menguasai dunia bawah atau yang disebut dunia kematian, dan Zeus sendiri berkuasa atas langit.

Zeus selalu identik dengan tiga hal. Petir, burung elang, banteng, dan pohon ek. Dalam beberapa patung yang diciptakan para seniman Yunani, Zeus selalu digambarkan dalam posisi berdiri atau duduk ditahtanya dengan memegang petir di tangannya. Seorang pemahat patung asal Athena bernama Pheidias menjadi orang pertama yang berhasil menciptakan patung Zeus dalam bentuk yang sangat besar.

Patung Zeus berukuran 45 kaki itu disimpan di sebuah kuil yang terletak di Olympia. Patung berbahan dasar gading itu dibuat sekitar 435 tahun sebelum penanggalan Masehi. Lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Zeus, seperti tongkat petir dan burung elang, yang masing-masing berada ditangan kanan dan kiri dewa Zeus.

Kemegahan patung Zeus berbahan gading ini membuatnya menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno, bersama dengan taman gantung Babylonia dan Piramid Agung Giza. Kini, patung raksasa Zeus memang sudah hancur akibat kebakaran yang terjadi di kuil tempat penyimpanannya. Namun, sejarah tentang Zeus dan berbagai upacara tradisi masyarakat-masyarakat Yunani untuk mengunjungi kuil tidak lantas ikut hangus terbakar.

Di Eropa, patung Zeus sudah banyak diciptakan. Meskipun tidak dalam bentuk yang besar, jiwa dari Zeus seolah hadir dalam setiap patungnya. Di antaranya, patung Zeus yang ada di Saint-Come, Lot-et-Garonne, Perancis, patung Zeus yang ada di museum Prado, Spanyol, patung Zeus di Saint Pettersburg, Rusia, dan patung Zeus yang ada di museum Louvre, Prancis.


=================================================

Kolossus di Rhodes


Kolossus adalah bentuk sebuah patung besar dari Titan dan Dewa Yunani Helios, yang didirikan di kota Rodos yang berada di pulau Rhodes, Yunani. Patung ini didirikan untuk memperingati kemenangan rakyat Rhodes saat berhasil melawan kepungan dan serbuan bangsa Siprus di bawah pimpinan Antigonus I pada tahun 305 SM. Patung ini didesign dan dibuat oleh pematung yang bernama Chares dari Lindos antara tahun 292 - 280 SM. Pada saat masih berdiri, patung ini sempat menjadi patung yang tertinggi yang ada di dunia kuno dengan tinggi sekitar 30 meter, yang jika dibandingkan dengan era modern sekarang, patung ini mempunyai ketinggian yang kurang lebih sama dengan patung Liberty.

Alexander yang agung meninggal pada usia sangat muda, 32 tahun, tanpa sempat untuk merencanakan sebuah suksesi. Karena meninggalnya Alexander ini, para jenderal2nya yang biasa disebut sebagai Diadochi banyak yang melakukan pemberontakan dan mendirikan wilayah kekuasaan sendiri2. Diantaranya adalah 4 diadochi yang ada di wilayah mediterania, yang saling bertempur untuk mempertahankan dan merebut wilayah lainnya. Pada saat pertempuran ini, wilayah Rhodes masuk sebagai wilayah kekuasaan Ptolemy I dari Mesir, yang menguasai wilayah Mediterania Timur.

Keadaan yang kacau ini memberikan kesempatan penguasa Siprus, Antigonus I untuk mencoba menguasai Rhodes, yang pada saat itu merupakan pusat perdagangan di kawasan Mediterania bagian Timur. Pada tahun 305 SM, dia bersama anaknya yang bernama Demetrius mencoba menyerang Rhodes dengan mengerahkan 40 ribu Bala tentaranya. Usaha ini gagal, tapi pengepungan atas Rhodes masih berlanjut, sampai ketika pada tahun 304 SM Ptolemy mengirimkan bantuan pasukan berupa ratusan Armada laut untuk menghadapi pengepungan ini. Pasukan Siprus berhasil dihalau dan dibuat kocar-kacir. Pasukan2 tersebut banyak melarikan diri dengan meninggalkan alat-alat perangnya, perbekalan di kapal dan beberapa harta sebagai biaya perang. Oleh rakyat Rhodes peninggalan pasukan Siprus ini lalu dijual dan hasilnya digunakan untuk mendirikan monumen kemenangan yang berbentuk patung Helios. Pembuatan patung ini diserahkan kepada seseorang yang bernama Chares, yang pernah menjadi murid pematung terkenal Yunani bernama Lisipos yang pernah membuat patung Zeus dari perunggu di wilayah Terentum.

Pembangunan patung ini selesai dalam waktu 12 tahun, yaitu pada tahun 280 SM. Bahan dasar patung terbuat dari batu marmer dengan lapisan kulit berasal dari besi, perunggu dan kuningan yang berasal dari leburan senjata2 pasukan Siprus yang ditinggallan saat kabur dari perang. Patung ini berdiri hingga 56 tahun lamanya sampai akhirnya rubuh akibat gempa besar yang terjadi di Rhodes. Ptolemy III sempat ingin memberikan bantuan keuangan untuk membangun kembali patung ini, tapi rakyat Rhodes menolak dengan alasan takut akan kemarahan Helios yang dirasa tidak ingin untuk dibuat patung dalam ukuran besar. Dan akhirnya patung ini hanya dibiarkan rubuh selama hampir 800 tahun lamanya. Akhirnya reuntuhan ini menjadi tidak berbekas ketika Rhodes berhasil dikuasai oleh pasukan muslim dibawah kekhalifahan Muawiyah I pada tahun 654 M, di mana puing2 ini berhasil disingkirkan dan konstruksi besi, perunggu dan kuningannya dijual ke para pedagang.


================================================== ===

Mausoleum di Halicarnassus


Mausoleum di Halicarnassus atau Makam Mausolus adalah makam yang dibangun antara 353 - 350 SM di Halicarnassus (Bodrum, Turki) untuk Mausolus, seorang satrap kekaisaran Persia dan Artemisia II dari Caria, istrinya dan adiknya. Struktur ini didesain oleh arsitek Yunani Satyros dan Pythius dari Priene. Makam itu berdiri sekitar 45 m (148 kaki) tingginya, dan masing-masing dari empat sisi dihiasi dengan relief patung yang dibuat oleh masing-masing satu dari empat pematung Yunani -. Leochares, Bryaxis, Scopas Paros dan Timotius.

Kata 'mausoleum' ini pada saat ini jadi istilah yang banyak dipakai untuk sebuah tempat pemakaman.

Pada 623 SM, Halicarnassus adalah ibukota dari kerajaan kecil di daerah pantai Asia Kecil. Pada 377 SM penguasa daerah, Hecatomnus dari Milas, meninggal dan meninggalkan kontrol kerajaan kepada putranya, Mausolus. Hecatomnus adalah seorang satrap lokal di bawah kekuasaan Persia yang menguasai beberapa kota dan distrik. Setelah Hecatomnus meninggal, Mausolus memerintah Halicarnassus selama kurang lebih 24 tahun. Mausolus meskipun bukan berasal dari Yunani, tapi sangat mengagumi kebudayaan Yunani. Terbukti banyak sekali bangunan2 yang bercorak budaya helenistik. Selain itu juga disebutkan bahwa dalam memerintah, Mausolus menerapkan demokrasi ala Yunani Kuno. Dalam memerintah Halicarnassus ini, Mausolus dibantu oleh istrinya yang bernama Artemisia.

Pada tahun 353 SM, Mausolus meninggal dunia dan membuat Artemisia sedih luar biasa. Untuk mengenang suaminya itu, Artemisia memutuskan untuk membangun sebuah makam yang megah. Dia mengirimkan surat ke Yunani untuk memesan dan menggunakan jasa para pematung terkenal di sana, yang diantaranya adalah Scopas, pematung yang ikut membangun Kuil Artemis di Efesus.

Makam itu dibangun di atas sebuah bukit yang menghadap kota. Seluruh struktur bangunan berada di sebuah lapangan tertutup. Pada tengah lapangan terdapat ponasi batu di mana makam dibangun. Di setiap sudut diletakkan patung prajurit berkuda yang menjaga makam. Bangunan makam ini mempunyai ketinggian 45 meter.



==================================================

Tujuh keajaiban dunia versi Antipater ini pada masa sekarang hanya meninggalkan Piramida Giza saja yang masih ada. Keberadaan taman gantung Babilonia sedikit diragukan, karena belum terbukti secara arkeologis, walaupun banyak teori yang mendukungnya. Sedangkan 5 keajaiban yang lain secara catatan tertulis dan Arkeologis sudah dibuktikan keberadaannya. Kuil Artemis dan Patung Zeus hancur karena kebakaran, sedangkan ketiga lainnya hancur akibat gempa bumi. Artifak2 dari bangunan2 ini sekarang bisa dilihat di British Museum di London.




Sumber:
http://indonesiaindonesia.com
Wikipedia.com
Ourworldheritage.com
Unmuseum.com

Arsip Blog