Kapal Bertenaga Layang-Layang

Kapal Bertenaga Layang-Layang
SkySails
Cargill, produsen dan pemasar internasional produk pangan, pertanian, produk keuangan, serta industri dan jasa, sedang mengembangkan kapal kargo bertenaga layang-layang terbesar di dunia. Tujuan mereka: mengurangi emisi gas rumah kaca terkait dengan pengiriman produk mereka.

Cargill bekerja sama dengan Skysails GmbH & Co. KG (Skysails) di Hamburg, Jerman, untuk memasang 320 meter persegi layang-layang di salah satu kapal mereka. Layang-layang yang dikontrol oleh komputer tersebut didesain untuk terbang di bagian depan kapal. Dengan bantuan angin dan layang-layang, kapal tetap menggunakan bahan bakar. Tetapi, penggunaan layang-layang diperkirakan akan menghemat bahan bakar sebesar 35 persen.

“Selama beberapa waktu, kami mencari proyek yang bisa menolong lingkungan di dalam industri macam ini dan proyek ini dapat menjadi langkat pertama kami,” ungkap Kepala Bisnis Transportasi Laut dari Cargill, G.J. Van Den Akker. “Industri pengiriman via kapal, selama ini membantu perdagangan di dunia sekitar 90 persen,” tambahnya.

Layang-layang ini diperkirakan dapat terbang setinggi 420 meter dengan dikontrol secara otomatis oleh komputer yang juga mengatur jalur pengiriman. Proyek kapal ini diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2012. Menurut Skysails, layang-layang merupakan teknologi yang ramah lingkungan untuk industri pengiriman via kapal seperti ini. Dari kapal penangkap ikan sampai kapal kargo telah menggunakan teknologi yang dapat menghemat bahan bakar sebesar 10-35 persen ini.
sumber

Arsip Blog