Jendela ‘Pintar’Dapat Mengaturtur Cahaya Matahari


KEPANASAN karena berada di dekat jendela siang bolong? Memang jendela ‘membiarkan’ cahaya matahari masuk beserta panasnya.
Namun bila Anda termasuk salah satu orang yang tidak menyukai panas yang datang melalui jendela, mungkin inovasi berikut ini jawabannya.

Jendela ini memungkinkan untuk ‘membiarkan’ cahaya matahari lewat namun panasnya tetap di luar. Dikutip dari New Scientist, jendela ini merupakan inovasi peneliti dari Berkelely Lab.
“Kami mengembangkan sebuah lapisan tipis terdiri dari nanokristal yang mampu meneruskan cahaya yang tampak dan menolak cahaya inframerah jarak dekat,” sebut Delia Milliron, direktur deputi dari molecular Foundry di lab tersebut.

Transmit inframerah jarak dekat dari nanokristal dapat diatur dengan menambahkan beberapa voltase aliran listrik. Pada hari yang dingin, cahaya yang tampak dan inframerah jarak dekat akan diteruskan. Namun pada hari yang panas, beberapa voltase aliran listrik akan digunakan untuk meneruskan cahaya yang tampak namun memantulkan inframerah jarak dekat. Dengan demikian, panas matahari tidak akan masuk.

Milliron beserta timnya telah menggabungkan indium tin oksida dalam bentuk nanokristal. Kristal tersebut larut dalam cairan dan dapat digunakan untuk melapisi kaca. Bagian tin itu akan menambahkan beberapa aliran listrik tambahan dan akan menyerap inframerah. Ketika listrik dialiri, maka jumlah inframerah yang diserap bertambah.
Kemampuannya untuk secara dinamis mengubah serapaan inframerah menjadi sesuatu yang baru menurut Milliron, yang mempresentasikan ide ini dalam MIT Energy Showcase pada 16 Maret 2012 lalu.

Yang menjadi pertanyaan, kapan jendela ini akan beredar di kalangan konsumen? Mengingat hal ini sudah sukses diterapkan, pihak peneliti hanya membutuhkan investor yang siap memproduksi massal. Mungkin tidak lama lagi. [edw/indonesiarayanews.com]

Arsip Blog