Sebanyak empat perempuan tua warga RT 16/09, Rawasari Selatan, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, melakukan aksi mogok makan dan jahit mulut menolak pembangunan apartemen D’Green Pramuka.
Dari empat orang tersebut, dua di antaranya mogok makan sejak Sabtu 12 Februari pukul 00.00 WIB yakni Kardinah (54) dan Mak Buyung (56). Sedangkan dua warga lainnya nekat menjahit mulut pada dinihari tadi adalah Lusi (53) dan Eet (45).
“Aksi mogok makan dan jahit mulut ini sebagai wujud penolakan atas pembangunan apartemen D’Green Pramuka. Kita melakukan aksi nekat karena yang kita hadapi orang gila,” kata seorang warga, Feri (50), di lokasi kejadian, Minggu (13/2/2011).
Menurut dia, aksi yang dilakukan empat orang nenek tersebut dilakukan secara sukarela tanpa ada paksaan. Mereka merasa dibohongi pemerintah DKI Jakarta dan ingin pembangunan apartemen tersebut dibatalkan.
“Pada 10 Februari 2008 warga digusur Satpol PP dan preman yang jumlahnya mencapai 1.500 orang. Mereka bilang lokasi ini akan dijadikan ruang terbuka hijau, tetapi tak lama kemudian malah membangun pintu masuk apartemen,” tandasnya.
Saat ini, keempat nenek tersebut masih terbaring lesu di sebuah gubuk. Entah sampai kapan aksi tersebut dilakukan. “Kami akan terus melakukan perlawanan. Kalau tidak digubris, kami akan melakukan aksi yang lebih ekstrem,” tukasnya.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2011/02/13/338/424314/4-nenek-di-rawasari-mogok-makan-jahit-mulut