Menanti Bersatunya Suporter Tanah Air

http://images.detik.com/content/2011/03/26/76/suporter.jpgJakarta - Persepakbolaan di negeri ini belum bisa sepenuhnya bebas dari perselisihan antarkelompok suporter. Hal inilah yang dinilai akan makin mempersulit terwujudnya perubahan menuju sepakbola Indonesia yang lebih baik.

Sudah rahasia umum kalau gesekan-gesekan antarkelompok suporter masih sering menghiasi kompetisi sepakbola tanah air. Beberapa di antaranya bahkan sudah menjadi mendarah daging, seperti Jakmania versus Viking atau Bonek kontra Aremania. Generasi sudah berganti, tapi konflik masih saja terus terjadi.

"Konflik suporter kadang ternyata tak bisa dicari asal usulnya dengan terang sehingga terus menjadi stigma," ujar aktivis suporter Andreas Marbun.

Hal itu diungkapkan Andreas dalam acara Obrolan Langsat yang bertajuk "Peran Suporter dalam Revolusi PSSI" di Rumah Langsat, Jl. Langsat 1 No. 3A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2011) malam.

Selain Andreas, dalam diskusi tersebut juga hadir aktivis suporter lainnya, Zen Rachmat Sugito, dan Sekjen Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, sebagai narasumber. Presenter kondang Pandji Pragiwaksono didapuk menjadi pemandu diskusi.

Andreas mensinyalir ada pihak-pihak tertentu yang diuntungkan dengan adanya konflik antarsuporter ini. Akibatnya, berbagai upaya perdamaian yang ditempuh pun selalu menemui jalan buntu.

"Konflik antarsuporter secara tak sadar sengaja "dikelola" oleh pihak tertentu sehingga tak berakhir," tuturnya.

"Persoalan suporter ini sengaja dipelihara oleh orang-orang yang tak ingin suporter bersatu demi perubahan sepakbola Indonesia," timpal Richard.

"Saya sudah mencoba ke Bandung dan Surabaya untuk memperbaiki hubungan, tapi selalu dipotong," imbuh Richard.

Sementara Zen meminta para suporter, khususnya di daerah, untuk lebih kritis kepada klub yang mereka dukung. Menurut Zen, mendukung revolusi PSSI tak harus diwujudkan dengan ikut berdemonstrasi ke Jakarta.

"Nggak ke Jakarta itu bukan persoalan besar. Bisa tetap di daerah dengan konsen ke klubnya, khususnya yang pakai duit publik," tutur Zen.

"Saya berharap kawan-kawan di daerah tidak tidur dengan keadaan klubnya. Jangan mabuk dengan candu kemenangan dari pertandingan ke pertandingan dalam liga yang penuh pengaturan," tuntasnya.

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/03/26/022921/1601679/76/menanti-bersatunya-suporter-tanah-air

Arsip Blog