PBSI Kehilangan Bendahara

PBSI

JAKARTA, Kompas.com — Bendahara pada kepengurusan PB PBSI 2008-2012, Djendjen Djaenanasri (60), meninggal dunia pada Jumat pagi di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurut Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto, Djendjen yang juga menjadi pelaksana administrasi Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres), menyusul pengunduran diri Ketua Bidang Binpres Lius Pongoh, meninggal saat bermain tenis.

“Mungkin dia kelelahan karena bermain sampai dua set,” kata Yacob, yang mengatakan, selama ini purnawirawan perwira tinggi TNI itu tidak pernah mengeluhkan penyakit apa pun dan tidak pernah berpantang makanan.

Djendjen baru saja kembali ke Tanah Air setelah mendampingi tim Indonesia di kejuaraan bulu tangkis All England (8-13 Maret) di Birmingham dan Swiss Terbuka (15-20 Maret) di Basel, sebagai manajer tim.

Mengenai pengabdiannya di PBSI, meskipun Djendjen orang baru di dunia bulu tangkis, Yacob menilai, dedikasinya sangat luar biasa. “Beliau betul-betul ingin bulu tangkis Indonesia bangkit kembali dan mau belajar. Pendekatannya kepada atlet dan pelatih juga sangat baik,” kata Yacob.

Djendjen, yang lahir di Sukabumi pada 8 September 1951 meninggalkan seorang istri, SD Nuswantari, dan seorang putra, Yudha Nugraha Wibisana./kompas.com

Arsip Blog