PSSI Menjawab Tudingan Penghilangan Hak Suara Anggota



Pekanbaru - Menjelang digelarnya kongres tanggal 26 Maret, PSSI kembali dapat tudingan tak sedap. Organisasi pimpinan Nurdin Halid tersebut dianggap melakukan kecurangan dengan menghilangkan hak suara anggotanya.

Kecurigaan kalau PSSI akan kembali menggunakan cara tak sportif muncul saat mereka terlambat menyebarkan surat undangan kongres pada pemegang hak suara. Beberapa hari terakhir menjelang kongres tudingan tersebut semakin menjadi karena beberapa pihak merasa haknya telah dilanggar.

Ada klub yang mempertanyakan tidak masuknya mereka dalam daftar undangan ke kongres di Pekanbaru. Padahal saat kongres di Bali pada pertengah Januari lalu mereka masih menjadi peserta.

"Penentuan pemilik suara PSSI itu berdasarkan ranking (klasemen) per 18 Maret. Jadi ya mungkin saja mengalami perubahan (dibanding yang di Bali). Salah satu contohnya adalah Persipuja Puncak Jaya. Ini sesuai statuta bahwa penentuan pemilik suara berdasarkan klasemen terakhir," sahut Sekjen PSSI Nugraha Besoes saat ditanya wartawan.

Masalah ini muncul setelah Persigo Gorontola kehilangan hak suaranya untuk kongres pada tanggal 26 Maret ini. PSSI sebelumnya menyebut kalau tim Divisi Utama yang punya hak suara adalah yang berada di posisi lima besar per Januari 2011, namun kini diubah menjadi posisi lima besar pada 18 Maret.

Akibatnya, Persigo yang sebelumnya dapat hak suara kini tak bisa ikut kongres karena per 18 Maret posisi mereka turun ke urutan tujuh.

Kubu Persigo mencurigai ada permainan karena mereka tidak diinformasikan secara terperinci soal hal tersebut plus perubahan yang tiba-tiba. Persigo juga mencurigai itu akal-akalan PSSI karena mereka menyatakan tentangan terhadap kepemimpinan Nurdin Halid.

Protes lain terkait hilangnya hak suara adalah dari beberapa klub yang menyatakan masuk dalam keanggotaan KPPN (Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional). Beberapa anggota KPPN, yang juga anggota PSSI, mengaku belum menerima undangan, yang berarti hilangnya hak suara merela.

Nugraha juga membantah soal hal tersebut. Dikatakannya yang membuat undangan dikirimkan atau tidak bukan soal KPPN, namun lebih pada terdaftarnya orang-orang yang diundang di dalam kepengurusan klub/pengprov di bawah PSSI.

"Bukan karena lihat KPPN-nya, KPPN yang ada tidak kita hiraukan. Yang penting adalah orang atau pengprov tersebut terdaftar tidak di PSSI. Kalau dia jabatannya ketua umum atau skretaris yang dapat undangan," tuntas Nugraha di sela-sela acara welcome dinner kongres PSSI di Hotel Arya Duta.

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/03/26/074602/1601703/76/pssi-menjawab-tudingan-penghilangan-hak-suara-anggota

Arsip Blog