Kota kecil dengan jumlah penduduk 115 ribu jiwa ini merencanakan untuk dapat benar-benar berhasil melepaskan ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil pada tahun 2050. Kini mereka mendapatkan energi air panas, dan listrik seluruhnya dari tenaga air dan juga geotermal. Luar biasa!
~ Portland, Oregon, Amerika Serikat
Dengan mencampurkan komponen urban dan areal terbuka, kota ini telah menjadi model gaya hidup yang ramah lingkungan selama beberapa dekade terakhir. Portland memiliki sekitar 92 ribu are daerah hijau, termasuk 119 km jalur sepeda, pendakian, dan berlari, dan telah memberlakukan batas pengembangan kota untuk melindungi sekitar 25 juta are hutan dan ladang pertanian. Kota ini memang inspirasi bagi kota-kota di seluruh Amerika, dan dunia untuk mencakupkan areal hijau di tatanan kota mereka.
~ Kopenhagen, DenmarkSebanyak 1,7 juta orang yang tinggal di Kopenhagen lebih memilih sepeda dan juga kereta sebagai sarana transprotasi. Transportasi hijau hanyalah satu bagian dari rencana ramah-lingkungan kota itu. Pada tahun 2006, Kopenhagen memenangkan Penghargaan Lingkungan Eropa karena saluran airnya yang bersih dan terobosannya dalam tata lingkungan. Kota ini disanjung karena usahanya selama 10 tahun terakhir dalam menjaga kebersihan dan keamanan pelabuhannya.
Malmo berpenduduk 280 ribu orang, yang merupakan kota terbesar ketiga di Swedia. Kota ini terletak di provinsi Skane di daerah selatan dan terdiri dari kanal, pantai, taman, pelabuhan, dan blok-blok yang masih menjaga nuansa abad pertengahan. Ide kreatif Pemerintah Kota Malmo dalam berinovasi menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui menjadikan mereka kota hijau pelopor. Swedia adalah pelopor dalam solusi listrik hijau.sebagian besar sumber listrik berasal dari air. Kota seperti Malmo juga berkontribusi dalam menghijaukan Swedia dengan rencana mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 25 persen antara tahun 2008 dan 2012, melebihi target lima persen yang ditetapkan Protokol Kyoto.