10 Masalah Yang Masih Menjadi Perdebatan

Jadi sebagaimana kita tahu gan, bahwa secara ilmiah manusia belajar banyak sekali cabang bidang studi. Diantaranya terdapat banyak teori, namun sungguh belum menjelaskan seluruh pertanyaan yang ada. Beberapa diantaranya adalah permasalahan di bawah ini:

Spoiler for Nomor 10:
10. Apa yang menyebabkan "The Great Depression"?




Peristiwa ini adalah peristiwa krisis ekonomi besar di beberapa negara di sekitar tahun 1928 gan. Awalnya peristiwa ini dikait-kaitkan dengan jatuhnya pasar saham pada tanggal 29 Oktober 1929 (lebih dikenal dengan "Black Tuesday"). Efeknya sangat merusak, baik di negara industri ataupun negara pengekspor bahan mentah. Perdagangan turun drastis, begitu juga dengan pendapatan, pajak, harga dan keuntungan.

Apa yang menyebabkan semua ini masih jadi subyek debat yang umum. Para ilmuwan belum setuju pada satu sebab yang paling berpengaruh. Studi ini sangat erat kaitannya dengan menghindari krisis di masa datang, dan jadinya berimbas pada analisis studi peristiwa sejarah ini. Pertanyaan lainnnya ialah bagian yang berpengaruh paling besar, apakah itu salah dari pasar bebas atau salah dari gagalnya pemerintah mencegah gagalnya bank-bank dan menimbulkan panik sehingga terjadi pengurangan di suplai mata uang (jadi ingat kasus Century hehe ).


Spoiler for Nomor 9:
9. Dari mana asal bahasa?



Studi asal mula bahasa (glottogony) menarik banyak spekulasi selama sejarah manusia. Bahasa adalah satu hal yang mencolok yang membedakan kita manusia sama makhluk lainnya. Tidak seperti tata tulis, bahasa ucap tak meninggalkan jejak. Meski begitu, para ahli bahasa mencoba mencari metoda tidak langsung untuk mendapatkannya. Pda beberapa tahap evolusi peradaban manusia, satu atau lebih komunikasi verbal bergabung dari bentuk kuno bahasa atau komunikasi non linguistik. Kalau menurut teori evolusi, primata dan manusia berpisah 6 miliar juta lalu, yang berarti "terminus post quem" untuk evolusi linguistik. Setelah waktu tersebut, banyak pengguna, yang mungkin dapat menceritakan asal mula bahasa, telah punah.


Spoiler for Nomor 8:
8. Siapa yang memulai revolusi industri?



Revolusi industri adalah waktu antara abad 18 dan 19 dimana banyak terjadi perubahan pada bidang agrikultur, manufaktur, dan transportasi yang mempengaruhi kondisi sosioekonomi dan kultural menjadi lebih terindustrialisasi.

Penyebab utama hal ini masih kompleks dan terus diperdebatkan. Beberapa sejarawan percaya, fenomena ini adalah hasil dari tumbuhnya perubahan sosial dan institusional akibat dari akhir feodalisme sesudah perang sipil Inggris pada abad 17. Beberapa faktor lain juga diperhitungkan termasuk ekologi, pemerintahan dan budaya.


Spoiler for Nomor 7:
7. Bagaimana bahasa dipelajari?



Pembelajaran bahasa adalah salah satu proses yang terjadi pada manusia. Awalnya dari anak-anak, dan juga terbentuk pada perjalanan menuju kedewasaan. Secara historis, para pembuat teori terbagi menjadi mereka yang cenderung menekankan pada sebab alami atau sebab pengasuhan, sebagai faktor yang menjelaskan pembelajaran tersebut.

Ilustrasinya sering diperdebatkan sebagai berikut: psikologi nativisme, dimana bahasa telah "tertanam" pada otak manusia, dan "tabula rasa" yaitu bahasa didapat dari interaksi dengan lingkungan.


Spoiler for Nomor 6:
6. Apa itu angka?



Pertanyaannya: apa itu angka, deret, himpunan, nilai,dll? Dalam matematika, sebuah struktur deret, atau secara umum sebagai tipe, terdiri dari obyek matematis yang secara langsung teranalogi dengan tiap set nilai, membuatnya mudah untuk divisualisasikan atau dikerjakan, atau membantu dengan signifikan. Apakah itu adalah obyek nyata ataukah hanya hubungan yang ada pada semua struktur? Meski begitu, studi mengenai hal ini secara umum terbagi dua: neo-platonism, yang menganggap obyek matematis adalah nyata, dan formalisme, dimana obyek matematis adalah konstruksi formal semata.


Spoiler for Nomor 5:
5. Paradoks tumpukan (Sorites Paradox)



Paradoks ini adalah hal yang timbul dari penyebutan yang samar. Problemnya semata ada pada filosofi bahasa, dimana suatu suku bisa menjadi relatif dan tak terdefinisi, yang menjadi lawan dari logika matematis, dimana semua suku hakikatnya memiliki definisi, meskipun itu hanya berupa variabel. Ini adalah contoh paradoks tersebut:

Tumpukan pasir terdiri dari banyak butir pasir (Premis 1)
Tumpukan pasir dikurangi 1 butir pasir masih merupakan tumpukan pasir (Premis 2)

Apabila premis 2 terus diulang, pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa sebuah tumpukan dapat hanya terdiri dari satu butir pasir. Bisa ada beberapa solusi, pertama, seseorang dapat menyangkal premis 1 yang berkata bahwa kumpulan besar pasir menjadi tumpukan, atau secara umum, tidak ada tumpukan. Cara lainnya, seseorang dapat menyangkal premis kedua dan menyatakannya tidak benar. Ataupun bisa juga setuju pada kesimpulan bahwa tumpukan pasir bisa terdiri dari hanya satu butir pasir. Ini agak rumit, para filsuf harus menjelaskan mengapa salah satu premis, atau kesimpulannya, bisa menjadi salah, meskipun tampaknya semuanya benar.


Spoiler for Nomor 4:
4. Apa lubang hitam itu ada?



Apa lubang hitam ada? Apa mereka mengeluarkan radiasi, seperti basis teorinya? Apa radiasi ini mengandung informasi struktur intinya, seperti dijelaskan pada dualitas gravitas Gauge, atau tidak, seperti hasil perhitungan Hawking? Apabila tidak, dan mereka dapat menguap, bagaimana dengan informasi yang ada di dalamnya? (Mekanika quantum tidak mengenal ketidakkekalan informasi). Atau radiasinya hilang dan meninggalkan sisa sisa lubang hitam? Apa ada cara untuk mempelajari strukturnya, kalau itu ada?

Relativitas umum mendeskripsikannya sebagai daerah dengan ruang kosomg dengan singularitas di pusat dan horizon peristiwa di luarnya. Namun, jika memperhitungkan mekanika kuantum, deskripisnya berganti. Penelitiannya membuktikan, bahwa selain memegang materi yang tertangkap selamanya, lubang hitam dapat perlahan bocor dan mengemisikan energi termal yang dikenal sebagai radiasi Hawking. Mesku begitu, deskripsi total yang membutuhkan teori kuantum gravitasi, masih belum diketahui.


Spoiler for Nomor 3:
3. Untriseptium



Ini adalah kode nama untuk pencarian ilmiah bagi element 137. Elemen trans-uranik, selain plutonium, selalu dapat dibuat di laboratorium, dan pada akhirnya daerah atau nama ilmuwannya menjadi nama elemen tersebut.

Semua elemen dengan nomor atom lebih dari 137 butuh elektron 1s untuk bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Sejak dulu, ilmuwan percaya bahwa ini adalah pemecahan untuk TOE/GUT (Theory of everything/Grand unified theory), yang dapat menyatukan teori elektromagnetik, mekanika quantum dan gravitasi. Namun, belum ditemukan adanya kaitan antara nomor 137 dengan hukum fisika lain di jagat raya. Pertanyaannya adalah, apakah ada elemen kimia dengan karakteristik tersebut? Apakah nomor 137 adalah elemen kimia terakhir yang ada secara fisis?


Spoiler for Nomor 2:
2. Kenapa kita bermimpi?



Tidak ada definisi biologis yang jelas yang disepakati secara universal. Observasi umum menunjukkan, mimpi erat kaitannya dengan "REM sleep". "REM Sleep" adalah tahap tidur dimana aktivitas otak hampir sama seperti saat bangun, ynag dipercaya sebagai saat terjadinya mimpi, atau saat mimpi paling diingat. Masih belum diketahui di bagian mana otak membuat mimpi (apabila ada satu lokasi) atau mengapa terjadi mimpi.


Spoiler for Nomor 1:
1. Apa asal mula kimiawi dari kehidupan?



Apa asal mula kimiawi dari kehidupan di bumi? Gimana unsur kimia non-organik membentuk kompleks kehidupan yang dapat membagi dirinya sendiri? Studi ini dikenal dengan abiogenesis, yang disepakati terjadi antara 4,4 (saat uap air pertama mencair) sampai 2,7 miliar tahun yang lalu, dimana rasio dari isotop stabil dari karbon, besi dan sulfur membentuk awal mula biogenik dari mineral dan sedimen dan organ hidup molekuler yang dapat berfotosintesis.

Tidak ada standar model yang baku untuk hal ini. Sampai 2007, belum ada yang dapat membuat sebuah sel-kuno asal mula kehidupan menggunakan komponen dasar yan dapat memodelkan asal mula kehidupan (pendekatan bawah-atas). Namun, beberapa ilmuwan bekerja keras pada hal ini, diantaranya Steen Rasmussen di laboratorium nasional Los Alamos dan Jack Szostak dari universitas Harvard.

Arsip Blog