Pemuda Pelopor Nasional 2007 Joko Istiyanto menciptakan alarm kebocoran elpiji di tengah maraknya ledakan tabung akibat bocornnya gas yang tidak terdeteksi. Joko Istiyanto, di Semarang, Jumat, mengatakan, meskipun belum diuji lembaga formal, dirinya telah memperjualbelikan barang tersebut sejak dua minggu lalu di beberapa daerah.
"Masyarakat saat ini begitu panik dengan maraknya ledakan gas, khususnya elpiji tiga kilogram. Saya mencoba menjual meskipun belum ada standarisasi dari instansi pemerintah terkait," kata Joko yang juga Dosen Politeknik Manufaktur Ceper Klaten, Jateng.
Dia menjamin, alarm kebocoran elpiji itu tidak berisiko meski belum ada pengujian dari pemerintah.
Dia menjelaskan, dengan memasang alarm sejajar tabung elpiji, maka alarm akan berbunyi jika aroma gas terdeteksi dan berhenti berbunyi saat aroma gas elpiji hilang.
"Dalam alat tersebut terdapat mikrokontroler, IC, dan sensor yang dapat mendeteksi aroma gas," katanya.
Saat ini, kata dia, dirinya telah memproduksi sebanyak 100 alarm dengan harga Rp175 ribu per satuan.
"Saya sudah melakukan uji coba ke beberapa restoran dan rumah penduduk di Klaten dua bulan lalu dan mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat," katanya.
Sekarang ini, kata dia, dirinya menjual produk tersebut ke beberapa daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Solo dan Semarang. Dia merencanakan untuk mempresentasikan ciptaannya ke Pertamina dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. "Hal tersebut bertujuan agar alarm ini memiliki standarisasi dari pemerintah sehingga dapat diperjualbelikan dengan jangkauan lebih luas," katanya.
Sumber: http://klipberita.com/klip-news/10970-pemuda-pelopor-ciptakan-alarm-kebocoran-elpiji.html