Sekecil apapun uang recehan Anda, tetap akan membantu ketika Anda ingin menabung, begitu kata Beth Kobliner, pakar finansial dan penulis buku Get a Financial Life. Ia memberikan tujuh pertanyaan penting yang harus dijawab sebelum Anda mulai membelanjakan uang Anda. Ikuti sarannya, maka gaji Anda tidak akan lenyap setelah 10 hari saja.
1. Apakah Anda harus membelinya?
Kalau bisa meminjam atau minta lungsuran dari kakak, mengapa harus membelinya? Apakah Anda bisa tukar tambah saja? Ada beberapa toko yang mengizinkan Anda untuk menukar tambah barang milik Anda, seperti furnitur. Beberapa perusahaan elektronik juga kerap mengadakan program seperti ini.
2. Sudahkah Anda menemukan harga yang terbaik?
Beri waktu bagi Anda untuk membandingkan harga, setidaknya dari tiga merek, atau tiga toko. Apakah merek yang terkenal selalu lebih berkualitas daripada private label di minimarket atau hipermarket? Kumpulkan informasi dari situs-situs seperti AdaDiskon, DealKeren, atau GilaPromo. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan harga diskon yang cukup menarik untuk bersantap di restoran, atau tiket pesawat.
3. Sudahkah Anda tidur?
Menurut penelitian, ketika kita ingin menggunakan uang secara emosional (misalnya, saat sedang stres di kantor), meredam keinginan itu sesaat bisa mencegah Anda membuat keputusan yang salah. Tidurlah dulu untuk melupakan hasrat belanja itu. Setelah mampu meredam keinginan membeli sesuatu dalam semalam, atau seminggu, Anda akan bersyukur karena Anda bisa menggunakan uang itu untuk hal lain yang lebih penting.
4. Apakah Anda berbelanja hanya karena sedang sale?
Apakah pumps hitam itu memang sedang Anda butuhkan, atau harganya yang turun yang sayang untuk dilewatkan? Kita seringkali membeli lebih dari yang kita butuhkan, atau di luar yang direncanakan, saat memasuki area diskon. Banyak juga yang memaksa membeli jeans yang kesempitan, atau atasan yang "nggak bagus-bagus amat", lalu dibiarkan teronggok di lemari sesudahnya.
5. Apakah barang tersebut akan didiskon?
Beberapa outlet atau department store memiliki program sale secara rutin. Tak ada salahnya Anda bertanya, apakah produk yang Anda incar tersebut akan didiskon. Bila perlu, mintalah toko tersebut untuk menghubungi Anda jika sudah menggelar program diskon. Dengan catatan, Anda memang memiliki dana khusus untuk membelinya. Kalau Anda sudah menunggu musim diskon, dan barang incaran Anda sudah tak ada, tak perlu kecewa. Berpikirlah sebaliknya, "Untung saja nggak jadi beli. Sayang ah, duitnya."
Kalau bisa meminjam atau minta lungsuran dari kakak, mengapa harus membelinya? Apakah Anda bisa tukar tambah saja? Ada beberapa toko yang mengizinkan Anda untuk menukar tambah barang milik Anda, seperti furnitur. Beberapa perusahaan elektronik juga kerap mengadakan program seperti ini.
2. Sudahkah Anda menemukan harga yang terbaik?
Beri waktu bagi Anda untuk membandingkan harga, setidaknya dari tiga merek, atau tiga toko. Apakah merek yang terkenal selalu lebih berkualitas daripada private label di minimarket atau hipermarket? Kumpulkan informasi dari situs-situs seperti AdaDiskon, DealKeren, atau GilaPromo. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan harga diskon yang cukup menarik untuk bersantap di restoran, atau tiket pesawat.
3. Sudahkah Anda tidur?
Menurut penelitian, ketika kita ingin menggunakan uang secara emosional (misalnya, saat sedang stres di kantor), meredam keinginan itu sesaat bisa mencegah Anda membuat keputusan yang salah. Tidurlah dulu untuk melupakan hasrat belanja itu. Setelah mampu meredam keinginan membeli sesuatu dalam semalam, atau seminggu, Anda akan bersyukur karena Anda bisa menggunakan uang itu untuk hal lain yang lebih penting.
4. Apakah Anda berbelanja hanya karena sedang sale?
Apakah pumps hitam itu memang sedang Anda butuhkan, atau harganya yang turun yang sayang untuk dilewatkan? Kita seringkali membeli lebih dari yang kita butuhkan, atau di luar yang direncanakan, saat memasuki area diskon. Banyak juga yang memaksa membeli jeans yang kesempitan, atau atasan yang "nggak bagus-bagus amat", lalu dibiarkan teronggok di lemari sesudahnya.
5. Apakah barang tersebut akan didiskon?
Beberapa outlet atau department store memiliki program sale secara rutin. Tak ada salahnya Anda bertanya, apakah produk yang Anda incar tersebut akan didiskon. Bila perlu, mintalah toko tersebut untuk menghubungi Anda jika sudah menggelar program diskon. Dengan catatan, Anda memang memiliki dana khusus untuk membelinya. Kalau Anda sudah menunggu musim diskon, dan barang incaran Anda sudah tak ada, tak perlu kecewa. Berpikirlah sebaliknya, "Untung saja nggak jadi beli. Sayang ah, duitnya."
6. Anda menyukainya, atau membutuhkannya?
Pertanyaan ini sederhana, namun sulit memutuskan jawabannya. Jangan keburu mengangsurkan uang Anda sebelum Anda mampu menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan kata "Ya". Jika Anda tidak terlalu menyukai barang tersebut, Anda juga tak akan suka ketika tiba giliran membayar tagihan kartu kreditnya.
Pertanyaan ini sederhana, namun sulit memutuskan jawabannya. Jangan keburu mengangsurkan uang Anda sebelum Anda mampu menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan kata "Ya". Jika Anda tidak terlalu menyukai barang tersebut, Anda juga tak akan suka ketika tiba giliran membayar tagihan kartu kreditnya.
7. Apakah Anda mampu membelinya?
Bila tidak memiliki uang sisa untuk membayar barang tersebut secara tunai, lebih baik tak usah membelinya. Tak peduli betapa murahnya barang tersebut, membayarnya dengan kartu kredit ketika masih ada tagihan pembelanjaan lain, rasanya tidak layak untuk dikejar. Bisa-bisa, pembayaran bunganya saja sudah melebihi harga barangnya.
Bila tidak memiliki uang sisa untuk membayar barang tersebut secara tunai, lebih baik tak usah membelinya. Tak peduli betapa murahnya barang tersebut, membayarnya dengan kartu kredit ketika masih ada tagihan pembelanjaan lain, rasanya tidak layak untuk dikejar. Bisa-bisa, pembayaran bunganya saja sudah melebihi harga barangnya.