Kasih Ibu Sepanjang Jalan, Kasih Anak Sepanjang Penggalan


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.

Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.

..............Ini lah hati seseorang ibu terhadap anak :....................

Orang berkata aku lahir dari perut ibu..

Bila dahaga, yang susukan aku.. ibu

Bila lapar, yang suapkan aku..ibu

Bila seorangan, yang sentiasa di sampingku.. ibu

Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut.. Bu!

Bila bangun tidur, aku cari.. ibu

Bila nangis, orang pertama yang datang ..ibu

Bila mau bermanja… aku dekati ibu

Bila lagi kesal… aku duduk sebelah ibu

Bila sedih, yang memujukku hanya ibu

Bila nakal, yang memarahi aku… ibu

Bila merajuk… yang memujukku cuma..ibu

Bila melakukan kesalahan… yang paling cepat marah..ibu

Bila takut… yang tenangkan aku.. ibu

Bila ingin peluk… yang aku suka peluk..ibu ..Aku selalu teringatkan ..Ibu

Bila sedih, aku mesti talipon… Ibu

Bila ada masalah… orang pertama aku beritahu… Ibu

Bila takut, aku selalu panggil.. “ibuuuuuuuuuuuuu! “

Bila sakit, orang paling risau adalah ..Ibu

Bila buat hal, yang marah dulu..Ibu

Bila ada masalah, yang paling risau.. Ibu

Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. Ibu

Yang selalu masak makanan kegemaranku. . Ibu

Yang selalu simpan dan kemaskan barang-barang aku, Ibu

Yang selalu beri surat aku.. Ibu

Yang selalu puji aku.. Ibu

Yang selalu nasihat aku.. Ibu

Bila mau kawin..Orang pertama aku tunjuk dan rujuk… Ibu


..............Ini lah hati seseorang anak terhadap ibu :....................


" Bila aku ada pasangan hidup sendiri "

Bila senang… aku cari pasanganku

Bila sedih… aku cari Ibu

Bila berjaya… aku ceritakan pada pasanganku

Bila gagal… aku ceritakan pada Ibu

Bila bahagia, aku peluk erat pasanganku

Bila berduka, aku peluk erat Ibuku

Bila berlibur… aku bawa pasanganku

Bila sibuk… aku hantar anak ke rumah Ibu

Bila sambut valentine… Aku hadiahi bunga pada pasanganku

Bila sambut hari ibu… aku cuma dapat ucapkan Selamat Hari Ibu

Selalu… aku ingat pasanganku

Selalu… Ibu ingat kan aku Selalu… aku belikan hadiah untuk pasanganku

Entah kapan…. aku belikan hadiah untuk Ibuku


.............dalam sabda Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah r.a ;

"Ibu Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Ya, Rasulullah, siapakah dari keluargaku yang paling berhak dengan kebaktianku yang terbaik ?,

jawab beliau, umu !, dia bertanya, kemudian siapa ?

Rasulullah menjawab, “Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?

Rasulullah menjawab, “Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?

Rasulullah menjawab, “Bapakmu !

Maka bila kita ingin menggapai keridahoan dari Allah SWT, cintailah Orang tua kita, agar beliau senantiasa meridhoi kita dalam semua pekerjaan yang kita lakukan.

Sabda Rosululloh SAW : " Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban)


By novel attamimi


"Ibu Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Ya, Rasulullah, siapakah dari keluargaku yang paling berhak dengan kebaktianku yang terbaik ?,
jawab beliau, umu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab, “Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab, “Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab, “Bapakmu !

Arsip Blog