Kota di Pinggir Tebing Curam

Pernah merasakan tinggal di rumah yang lokasinya tepat di pingir tebing atau jurang? Kalau belum wajar saja, disamping masih banyak lokasi lainnya yang lebih cocok untuk tempat tinggal juga pastinya berbahaya. Tapi di belahan bumi lainnya Anda akan menemukan beberapa kota tua yang lokasinya tepat berada di pinggir atau di atas tebing yang tinggi. Beberapa di antaranya sudah ada sejak jaman Romawi Kuno dan ada juga yang menjadi tempat tujuan utama turis dunia.


1. Ronda (Spanyol): Di Pinggiran Jurang Sedalam 100 Meter

(Foto oleh giantginkgo and ed-latawiec)

Lokasinya di area pegunungan dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Kota Ronda ini terletak di provinsi Malaga, Spanyol. Sebuah jurang sedalam 100 meter yang dinamakan "El Tajo" memisahkan kota tua dan kota barunya. Di situ terdapat bangunan-bangunan dan rumah-rumah tinggal yang lerletak tepat di pinggirannya. Bepergian dari kota yang lama ke kota yang baru dimungkinkan karena di situ juga terdapat tiga jembatan, yang masing-masing dibangun pada jaman yang berbeda: jaman Romawi, Moorish, dan pada abad 18.

2. Bonifacio (Corsica): 70 meter di Atas Laut Mediterania

(Foto oleh jacob metcalf and clivestanley)

Di ujung selatan pulau Corsica, Bonifacio adalah satu kelompok masyarakat terbesar di pulau tersebut. Benteng kota yang kelihatan rapuh ini berlokasi pada ketinggian 70 meter di atas gunung kapur, perlahan dimakan usia dan oleh angin dan ombak dari Laut Mediterania. Dulunya menjadi tempat singgah para pelaut, sekarang tempat ini menjadi tempat berlabuh bagi yacht yang mahal dari segala penjuru dunia.

3. Castellfolit de la Roca (Spanyol): Di Atas Tebing Basal Berketinggian 50 Meter

(Foto oleh ferran)

Sebuah kota pemukiman di Catalonia, Spanyol, Castellfollit de la Roca dikelilingi oleh pertemuan antara sungai Fluvia dan Toronell, dimana tebing basal ini berdiri. Tebing dimana menjadi lokasi kota ini terletak pada ketinggian 50 meter dengan panjangnya yang mencapai 1 kilometer. Dulunya terbentuk oleh lapisan dari dua aliran lava dan merupakan salah satu kota terkecil di provinsi ini.

4. Santorini (Yunani): Surga Pada Ketinggian 300 Meter

(Foto oleh andreas, marcel and kdludwig)

Anda penggemar komposer Yanni? Kalo iya Anda pasti tahu komposisinya yang berjudul sama dengan tempat ini: Santorini. Konon sang maestro musik asal Yunani itu berasal dari kota ini. Lokasinya sekitar 200 km sebelah tenggara tanah daratan Yunani. Kepulauan Santorini sesungguhnya dulunya terbentuk dari letusan vulkanik yang besar dan mengakibatkan terbentuknya kaldera seperti sekarang ini. Pemandangannya yang sangat indah dan juga suasana malam harinya yang luar biasa menjadikannya tujuan wisata utama di Eropa. Letusan gunung Minoan sekitar 3600 tahun yang lalu di tempat bermukim orang Minoan meninggalkan kaldera yang luas dan juga tumpukan abu vulkanik sedalam kaki dan diduga memusnahkan peradaban orang Minoan di Pulau Crete, 110 km ke selatan, oleh terjangan tsunami raksasa yang mengikutinya. Di sini juga terdapat sebuah danau di pinggir laut berbentuk hampr persegi berukuran 12 km kali 7 km dan dikelilingi oleh tebing setinggi 300 m pada tiga sisinya.

5. Manarola (Italia): Lokasi Kota di Italia yang Paling Berbahaya

(Foto oleh Herbert Wong)

Berlokasi di Liguria, Manarola merupakan salah satu kota Itali paling berbahaya. Sulit mencari tahu berapa usia pedesaan ini, tapi pada catatan-catatan Romawi Kuno ditemukan nama tempat ini sebagai penghasil anggur untuk perayaan-perayaan. Saat ini Anda masih bisa berjalan-jalan di kebun anggurnya tidak jauh dari Via dell 'Amore (Path of Love) dan menikmati nyala lampu-lampu rumah di dekat tebing-tebingnya.

Sumber: http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com/2009/03/kota-di-pinggir-tebing-curam.html

Arsip Blog